Perancangan handtruck sebagai alat bantu kerja buruh angkut di Pasar Gede Surakarta
Penulis Utama
:
Rangga Romadhan
NIM / NIP
:
I1305011
×ABSTRAK
Sikap kerja tidak alamiah pada aktivitas manual material handling
dipengaruhi oleh ketidaksesuaian antara fasilitas kerja dengan penggunanya,
sehingga berdampak pada kecelakaan kerja terutama postur kerja dan beban kerja.
Faktor inilah yang terjadi pada aktivitas pekerja buruh angkut di Pasar Gede
Surakarta. Pada kondisi aktual, terutama aktivitas manual material handling oleh
pekerja buruh angkut di Pasar Gede rata – rata 55 kg tanpa menggunakan alat
bantu pengangkatan. Menurut National Occupational Health and Safety
Commission batas normal pengangkatan yang dianjurkan sebesar 34 - 50 kg tanpa
menggunakan alat bantu, pengangkatan beban diatas 50 kg dianjurkan
menggunakan alat bantu (Suhardi dkk, 2008).
Pada penelitian ini, akan dilakukan beberapa tahapan dengan menggunakan
metode yang berbeda-beda. Tahap pertama penyebaran kuisioner nordic body
map, digunakan untuk mengenali penyebab keluhan musculoskeletal. Tahap
kedua perhitungan postur kerja metode Rapid Entire Body Assesment (REBA).
Tahap ketiga perhitungan fisiologi kerja menggunakan metode energy expenditure
dan enery cost tujuannya untuk mengetahui tingkat beban kerja dan menghitung
energi yang dikeluarkan oleh pekerja Tahap keempat pada perancangan alat bantu
kerja menggunakan metode anthropometri guna menentukan dimensi handtruck
yang dirancang dan memperoleh hasil rancangan secara ergonomi.
Perancangan handtruck sebagai alat bantu kerja telah di uji coba terhadap 24
sampel pekerja buruh angkut. Hasil uji coba menurut perhitungan metode REBA,
terjadi penurunan level resiko cidera musculosceletal. Hal ini dapat dibuktikan
pada aktivitas loading maupun pengangkutan, turun menjadi level resiko 2
(sedang). Untuk aktivitas unloading, turun menjadi level resiko 3 (tinggi).
Menurut perhitungan fisiologi kerja dengan metode energy expenditure terjadi
penurunan tingkat beban kerja. Hal ini dibuktikan enam belas responden tergolong
kategori light work, delapan responden tergolong moderate work. Sedangkan
perhitungan metode energy cost didapatkan dua puluh satu responden tergolong
kategori moderate work, tiga responden lainnya heavy work. Perancangan
handtruck sebagai alat bantu kerja di desain secara ergonomis dengan
penambahan fasilitas berupa handle dan penggunaan roda yang berjumlah tiga
roda guna mengakomodasi kebutuhan pekerja buruh angkut.
Kata kunci: manual material handling, metode REBA, metode energy
expenditure, enery cost, anthropometri, ergonomi, handtruck.
xxii + 206 halaman, 110 gambar, 68 tabel, 34 lampiran
Daftar pustaka: 20 (1975-2010)
ABSTRACT
Sikap kerja tidak alamiah pada aktivitas manual material handling
dipengaruhi oleh ketidaksesuaian antara fasilitas kerja dengan penggunanya,
sehingga berdampak pada kecelakaan kerja terutama postur kerja dan beban kerja.
Faktor inilah yang terjadi pada aktivitas pekerja buruh angkut di Pasar Gede
Surakarta. Pada kondisi aktual, terutama aktivitas manual material handling oleh
pekerja buruh angkut di Pasar Gede rata – rata 55 kg tanpa menggunakan alat
bantu pengangkatan. Menurut National Occupational Health and Safety
Commission batas normal pengangkatan yang dianjurkan sebesar 34 - 50 kg tanpa
menggunakan alat bantu, pengangkatan beban diatas 50 kg dianjurkan
menggunakan alat bantu (Suhardi dkk, 2008).
Pada penelitian ini, akan dilakukan beberapa tahapan dengan menggunakan
metode yang berbeda-beda. Tahap pertama penyebaran kuisioner nordic body
map, digunakan untuk mengenali penyebab keluhan musculoskeletal. Tahap
kedua perhitungan postur kerja metode Rapid Entire Body Assesment (REBA).
Tahap ketiga perhitungan fisiologi kerja menggunakan metode energy expenditure
dan enery cost tujuannya untuk mengetahui tingkat beban kerja dan menghitung
energi yang dikeluarkan oleh pekerja Tahap keempat pada perancangan alat bantu
kerja menggunakan metode anthropometri guna menentukan dimensi handtruck
yang dirancang dan memperoleh hasil rancangan secara ergonomi.
Perancangan handtruck sebagai alat bantu kerja telah di uji coba terhadap 24
sampel pekerja buruh angkut. Hasil uji coba menurut perhitungan metode REBA,
terjadi penurunan level resiko cidera musculosceletal. Hal ini dapat dibuktikan
pada aktivitas loading maupun pengangkutan, turun menjadi level resiko 2
(sedang). Untuk aktivitas unloading, turun menjadi level resiko 3 (tinggi).
Menurut perhitungan fisiologi kerja dengan metode energy expenditure terjadi
penurunan tingkat beban kerja. Hal ini dibuktikan enam belas responden tergolong
kategori light work, delapan responden tergolong moderate work. Sedangkan
perhitungan metode energy cost didapatkan dua puluh satu responden tergolong
kategori moderate work, tiga responden lainnya heavy work. Perancangan
handtruck sebagai alat bantu kerja di desain secara ergonomis dengan
penambahan fasilitas berupa handle dan penggunaan roda yang berjumlah tiga
roda guna mengakomodasi kebutuhan pekerja buruh angkut.
Keyword: manual material handling, metode REBA, metode energy expenditure,
enery cost, anthropometri, ergonomi, handtruck.
xxii + 206 halaman, 110 gambar, 68 tabel, 34 lampiran
Daftar pustaka: 20 (1975-2010)
×
Penulis Utama
:
Rangga Romadhan
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
I1305011
Tahun
:
2010
Judul
:
Perancangan handtruck sebagai alat bantu kerja buruh angkut di Pasar Gede Surakarta