Penulis Utama : Yulita Novia Rahmi
NIM / NIP : I8706013
× ABSTRAK Simpang bersinyal merupakan suatu elemen yang cukup penting dalam sistem transportasi di kota besar. Pengaturan sinyal harus dilakukan semaksimal mungkin agar dapat membantu kelancaran laju kendaraan yang melalui persimpangan. Simpang Kartasura merupakan simpang 4 bersinyal dan simpang pertama setelah bundaran kartasura yang menjadi titik temu kendaraan dari arah Barat, dan Selatan. Simpang Kartasura terdiri dari 3 fase, fase pertama dari arah Barat (Jalan Ahmad Yani), fase kedua dari arah Timur (Jalan Ahmad Yani) dan fase ketiga dari arah Utara (Jalan Adi Sumarmo) dan Selatan (Jalan Wimbo Harsono). Sedangkan Fase merupakan bagian dari siklus sinyal dengan lampu hijau disediakan bagi kombinasi tertentu dari gerakkan lalu lintas. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui kinerja simpang bersinyal khususnya tingkat kinerja Simpang Kartasura berdasarkan metode MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia) 1997. Penelitian ini berdasarkan metode MKJI 1997. Analisis dalam penelitian ini berdasarkan dari data primer yaitu data yang diambil secara langsung di lapangan. Analisa yang dilakukan meliputi data geometri, arus kendaraan, jarak dari garis henti ke tititk konflik masing-masing untuk kendaraan berangkat dan datang. Hasil penelitian yang dilakukan tentang kinerja dan manajemen pada simpang Kartasura, Arus kendaraan pada pukul 06.00-08.00 WIB terjadi sebesar 2960 smp/jam, kapasitas pada pendekat Utara sebesar 569 smp/jam, pendekat Selatan 313 smp/jam, pendekat Barat 682 smp/jam, dan pendekat Timur 552 smp/jam. derajat kejenuhan sebesar 1.16-1.19, untuk kendaraan terhenti rata-rata 2.18 stop/smp, selain itu juga terjadi tundaan rata-rata 359,69smp/det. Sedangkan pada pukul 11.30-13.30 WIB arus kendaraan sebesar 3471 smp/jam, kapasitas pada pendekat Utara 649 smp/jam, pendekat Selatan 289 smp/jam, pendekat Barat 786 smp/jam dan pendekat Timur 872 smp/jam, derajat kejenuhan 1.16-1.19, kendaraan terhenti rata-rata 1.86 stop/smp dan tundaan simpang rata-rata 366,28 smp/det. Kinerja pada Simpang Kartasura terdiri dari derajat kejenuhan sebesar 1.16-1.19 dari hasil tersebut mengalami (Over Saturet), sedangkan menurut MKJI 1997 derajat kejenuhan sebesar 0,85 (DS > 0,85). Maka diperlu managemen Kinerja. Dari penelitian dapat diketahui kapasitas pemakai jalan sangat besar, dikarenakan simpang tersebut merupakan jalan menghubungkan antar kota yaitu arah Utara menuju Bandara Adi Sumarmo, arah Selatan menuju jalan alternatif ke Jogja, arah Timur menuju Surakarta dan arah Barat menuju Jogja dan Semarang. Kata Kunci: Fase, Kinerja, Manajemen. ABSTRACT Signalizeds intersection is a significant element in the transportation system in big cities. Signal settings must be done as much as possible in order to help smooth the speed of vehicles through the intersection. Signalizeds intersection Kartasura a crossroad and 4 signalizeds first intersection after the roundabout Kartasura became the meeting point of the vehicle from the West, and South. Signalizeds intersection Kartasura consists of 3 phases, the first phase of the West (Jalan Ahmad Yani), the second phase of the East direction (Jalan Ahmad Yani) and the third phase of the North (Adisumarmo Road) and South (Road Wimbo Harsono). While Phase is part of the cycle with a green light signal is provided for a particular combination of moving traffic. This research is expected to know the performance especially the intersection Signalizeds intersection performance level based on the method of Kartasura MKJI (Road Capacity Manual Indonesia) in 1997. his research is based on the method MKJI 1997. The analysis in this study based on primary data from the data taken directly in the field. Analysis performed includes geometry data, the flow of vehicles, the distance from the line to stop the conflict respectively for vehicles leaving and coming. The results of research conducted on the performance and management in Kartasura intersection, the vehicle flow at 06.00-08.00 WIB happen for 2960 smp / hour capacity at the North approach of 569 smp / hour, 313 South approach smp / hour, 682 West approach smp / hr , and 552 East approach smp / hour. degree of saturation of 1.16-1.19, for vehicles stopped on average 2:18 stop / smp, but it also happens tundaan average 359.69 smp / sec. Meanwhile, at 11.30-13.30 WIB flow of 3471 vehicles smp / hour capacity at 649 North approach smp / hour, 289 South approach smp / hour, 786 West approach smp / h and 872 East approach smp / hour, degree of saturation 1.16-1.19 , the vehicle stopped on average 1.86 stop / smp and cross tundaan average 366.28 smp / sec. Performance at Signalizeds intersection Kartasura of 1.16-1.19 degrees of saturation of these results have (Over Saturet), while according to the degree of saturation MKJI 1997 for 0.85 (DS> 0.85). Performance management is needed then. It can be seen from the research capacity of road users is very large, because the intersection is an inter-city roads that connect North to Adisumarmo Airport, South direction towards alternative road to Yogyakarta, Surakarta direction towards the East and West direction to Yogyakarta and Semarang. Keywords: Phase, Performance, Management.
×
Penulis Utama : Yulita Novia Rahmi
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I8706013
Tahun : 2010
Judul : Evaluasi kinerja dan manajemen pada simpang Kartasura
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Teknik - 2010
Program Studi : D-3 Teknik Sipil Infrastruktur
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Teknik Prog. Studi Diploma III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan-I.8706013-2010
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Laporan Tugas Akhir (D III)
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Ir. AGUS SUMARSONO, MT
Penguji :
Catatan Umum : 696/2010
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.