× Abstrak
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Poli Penyakit Dalam RS Dr. Moewardi pada tanggal 31 Mei – 7 Juni 2010. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling dengan beberapa kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah pria berusia 30 – 55 tahun dan bersedia mengikuti penelitian ini. Sedangkan kriteria eksklusinya adalah menderita gagal ginjal dan memiliki riwayat alkoholisme. Subjek penelitian mengisi lembar informed consent kemudian diukur berat dan tinggi badan serta tekanan darah. Kemudian peneliti menganalisis rekam medis untuk mengetahui kadar asam urat serta riwayat penyakit DM. Diperoleh data yang dapat dianalisis sebanyak 60 sampel. Data variabel tekanan darah, kadar asam urat, status obesitas, dan status diabetic dianalisis menggunakan (1) uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov, (2) uji chi-square, dan (2) uji korelasi Spearman melalui program SPSS 16.0 for Windows.
Hasil Penelitian: Penelitian ini menunjukkan (1) adanya hubungan bermakna antara hiperurisemia dengan hipertensi (p=0.000), (2) pasien hiperurisemia memiliki risiko 16 kali lebih besar menderita hipertensi dibandingkan pasien dengan kadar asam urat normal (OR=16, CI 95%= 3.22 – 79,56), (3) tidak terdapat hubungan antara obesitas dan DM tipe 2 dengan hipertensi (p=1.000 dan p=0.301), (4) terdapat korelasi positif antara tekanan darah sistolik dan diastolik dengan kadar asam urat (p=0.000), (5) tekanan darah sistolik memiliki kekuatan korelasi sedang (r=0.619) sedangkan tekanan darah diastolic memiliki kekuatan korelasi lemah (r=0.460).
Simpulan Penelitian: Ada hubungan bermakna antara hiperurisemia dengan hipertensi serta korelasi positif kadar asam urat terhadap tekanan darah.
Methods: This research was an analytical observational study using cross-sectional approach. It has been done at Interne Polyclinic in Dr. Moewardi Hospital from 31 Mei – 7 June 2010. Subjects were sampled using consecutive sampling method with inclusion and exclusion criteria. The inclusion criteria were
30 – 55 year old men and wanted to join this research. The exclusion criteria were did not suffer renal failure and did not have alcoholism. Subjects filled-out a short informed consent sheet and were measured their weight, height, and blood pressure. Then researcher analyzed samples’ medical report to know uric acid level and diabetes mellitus’s history. There were 60 samples which could be analyzed. Those variables such as blood pressure, uric acid level, obesity status, and diabetes status were analyzed using (1) Kolmogorov-Smirnov’s test of normality, (2) chi-square test, and (3) Spearman correlation test in SPSS 16.0 for Windows.
Results: This research shows (1) a significant relation between hyperuricemia and hypertension (p=0.000), (2) patient with hyperuricemia has 16 times bigger risk suffering hypertension than patient with normal uric acid level (OR=16, CI 95%= 3.22-79,56), (3) obesity and diabetes mellitus do not have relation with hypertension (p=1.000 and p=0.301), (4) systolic and diastolic pressure have positive correlation with uric acid level (p=0.000), (5) systolic pressure has moderate correlation (r=0.619) while diastolic pressure has mild correlation (r=0.460).
Conclusion: This study found a significant relation between hyperuricemia and hypertension in addition to a positive correlation with both systolic and diastolic pressure.
×
Penulis Utama
:
Pramadya Vardhani Mustafiza
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
G0007129
Tahun
:
2010
Judul
:
Hubungan antara hiperurisemia dengan hipertensi
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - F.Kedokteran - 2010
Program Studi
:
S-1 Pendidikan Dokter
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-F.Kedokteran Jur. Kedokteran-G.0007129-2010
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. 2Wachid Putranto, dr., SpPD
Penguji
:
Catatan Umum
:
10066/2010
Fakultas
:
Fak. Kedokteran
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.