Hubungan antara usia dengan prevalensi dugaan mati mendadak
Penulis Utama
:
Maulida Lailala Anggraini Rahmawati
NIM / NIP
:
G0007103
×ABSTRAK
Tujuan penelitian : Dewasa ini penduduk berusia lanjut semakin banyak. Selain
itu, prevalensi kasus mati mendadak juga semakin tinggi. Oleh karena itu, penulis
ingin mencari tahu hubungan antara usia dengan prevalensi kasus mati mendadak.
Metode penelitian : Penelitian ini dilakukan secara observasional retrospektif.
Subjek penelitian diambil dari semua data visum et repertum korban yang diduga
mati mati mendadak di laboratorium forensik dan medikolegal UNS. Pencuplikan
data yang dipakai adalah purposive sampling. Yaitu metode pencuplikan non
random yang didasarkan pada pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti
sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui
sebelumnya. Data kemudian dianalis dengan menggunakan uji regresi linier.
Hasil penelitian : Hasil yang diperoleh adalah pada kelompok usia 0 – 1 bulan
sebanyak 0 kasus. Usia 1-1 tahun sebanyak 0 kasus. Usia 1-12 tahun sebanyak 0
kasus. Usia 12-21 tahun sebanyak tahun sebanyak 4 kasus. Usia 21-40 tahun
sebanyak 25 kasus. Usia 40-59 tahun sebanyak 45 kasus. Usia ≥ 60 tahun
sebanyak 61 kasus. Hasil analisis uji statistik dengan regresi linier didapatkan t
hitung = 5,091 dan t tabel = 2,571. Karena t hitung > dari t tabel, maka penelitian
ini hasilnya signifikan dengan taraf signifikan 5 %. Hasil uji korelasi didapatkan
koefisien korelasinya sebesar 91, 6 %. Ini menunjukkan hubungan yang sangat
kuat antara kedua variabel.
Simpulan penelitian : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara usia dengan prevalensi mati mendadak. Semakin tua usia, maka
semakin banyak prevalensi korban dugaan mati mendadak.
ABSTRACT
Objectives : Today, the amount old age citizens is getting a lot. Besides that, the
prevalence of sudden death is also getting higher. Because of that reason, the
writter wants to know about the relation of age with the prevalence of sudden
death suspect.
Methods : This research is done with retrospective observation. The subject of
research used the data from visum et repertum of sudden death victims in forensic
and medicolegal laboratory of UNS. The technique of taking data which is used is
purposive sampling, it is method of taking non random which based on feature or
character of population that have been known before. Then, the data has been
analyzing using linier regression test.
Results : The results are in age group 0-1 month is 0 case. Age group 1 month-1
year is 0 case. Age group 1-12 year is 0 case. Age group 12-21 year are 4 cases.
Age group 21-40 year are 25 cases. Age group 40-59 year are 45 cases. Age more
than 60 year are 61 cases. The results of statistic test with the linier regression gets
counting t is 5,091 and tabel t is 2,571. Because counting t > than tabel t, so this
research is significant in α 5%. The result of correlation test is coefficient
correlation = 91, 6%. This is shows that the relation is very close.
Conclusion : From this research can be included that there is relation of age with
the prevalence of sudden death. With the age getting older, the prevalence of
sudden death victims is also getting higher.
×
Penulis Utama
:
Maulida Lailala Anggraini Rahmawati
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
G0007103
Tahun
:
2010
Judul
:
Hubungan antara usia dengan prevalensi dugaan mati mendadak