Penulis Utama : Herlina Dewi Mayasari
NIM / NIP : I8307018
× ABSTRAK Naiknya harga bahan bakar minyak dan kecenderungan akan langkanya minyak tanah menjadikan energi alternatif, salah satunya adalah biogas mulai diperhitungkan. Biogas merupakan gas campuran metana (CH4), karbondioksida (CO2) dan gas lainnya yang didapat dari hasil penguraian bahan organik (seperti kotoran hewan, kotoran manusia, dan tumbuhan) oleh bakteri metanogen secara anearob. Biogas bersifat mudah terbakar dan beracun. Selama ini pemanfaatan kotoran sapi masih belum optimal. Biasanya hanya digunakan sebagai pupuk kandang atau bahkan hanya ditimbun sehingga dapat menimbulkan masalah lingkungan. Padahal kotoran sapi dapat dijadikan bahan baku untuk menghasilkan energi terbarukan (renewable) dalam bentuk biogas. Kotoran sapi banyak dipilih karena telah mengandung bakteri penghasil gas metan. Biogas dihasilkan dalam suatu alat yang disebut biodigester. Biodigester yang dibuat adalah tipe floating-drum yang terdiri dari 2 buah tangki pencerna, 1 buah tangki pengumpul, dan 1 buah tangki penyekat. Proses pembuatan biodigester ini sangat mudah dengan pengelasan, pembubutan, dan penggerindaan. Bahan baku pembuatan biogas merupakan campuran dari 56 liter kotoran sapi dan 84 liter air untuk setiap biodigester. Sebelum dimasukkan, campuran kotoran disaring terlebih dahulu untuk menghilangkan pengotor yang terikut ke bahan. Kemudian campuran tersebut diaduk untuk mendapatkan campuran substrat yang homogen dan mendapatkan temperatur yang seragam dalam biodigester. Pembentukan biogas terdiri dari tiga tahap yaitu hidrolisis, asidifikasi, dan metanogenesis. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan biogas antara lain, lingkungan anaerobik, temperatur, pH, kebutuhan nutrisi, zat racun, dan starter. Produk biogas mulai dihasilkan pada hari ke-23. Gas pertama dibuang terlebih dahulu karena bila berkontak langsung dengan udara (oksigen) dapat membentuk campuran yang mudah meledak jika terkena nyala api. Gas yang dihasilkan selanjutnya mulai dapat digunakan sebagai bahan bakar. Data pengamatan menunjukkan ketinggian drum pengumpul mengalami kenaikan ketinggian ±13 cm/hari. Volume gas yang dihasilkan sekitar 16 liter/hari. Analisis biogas dengan menggunakan Gas Chromatograph menunjukkan kadar metana sebesar 47 % mol. Pembuatan biodigester dapat dilakukan dengan cara yang sederhana dengan memanfaatkan alat yang mudah didapat dan biaya yang relatif murah. Biogas yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti LPG. ABSTRACT Increasing of fuel value and tendency toward petroleum rarity make an alternative energy, one of them is biogas, which starts to be fully watched on. Biogas is a mixture gas of methane (CH4), carbondioxide (CO2), and other gases which can be acquired from separation result of organics materials (such as manures, human feces, and plants) by methanogen bacteria on anaerob. Biogas is flammable and toxical. During this time benefit of cow manures are not optimal yet. Generally, it is only used as fertilizer or even only heaped until it is able to raise environmental problematic. Whereas cow manures can be made as raw material of producing renewable energy shape in biogas. The cow manures is most chosen for reason that it contains methanogen bacteria. Biogas is produced in equipment called biodigester. Constructed biodigester is floating drum type, consists of two digesting tanks, one collecting tank and one partitioning tank. Process of this biodigester construction is so easy with welding, lathing, and grinding. Raw material of biogas production is a mixture of 56 litres cow feces and 84 litres waters for each biodigester tank. Mixture of feces must be strained firstly before put it onto biodigester for removing pollutants and then stirring it for acquiring a homogeneous substance mixture and equal temperature in biodigester. Biogas formation consists of three steps, such as hydrolysis, acidification, and methanogenesis. Circumstances influence this process, such as anaerobic sphere, temperature, pH, nutritions demand, toxicity, and starter. Biogas product is come out after twenty-third day. The first gas is thrown away because if there is direct contacts with the air (oxygen) that can be explode on fire (flammable). The next gase result can be used as fuels. Observation data shows that height of collecting drum encounteres height raising ± 13 cm/day. Volume of produced-gas is about 16 liters/day. Analysis toward biogas using Gas Chromatograph shows 47% moles as amount of methane value. Biodigester production is able to do through a simple way by using achievable equipment and reasonable. Biogas resulted can be used as fuels substituing Liquefied Petroleum Gas (LPG).
×
Penulis Utama : Herlina Dewi Mayasari
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I8307018
Tahun : 2010
Judul : Pembuatan biodigester dengan uji coba kotoran sapi sebagai bahan baku
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Teknik - 2010
Program Studi : D-3 Teknik Kimia Produksi
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Teknik Prog. DIII Teknik Kimia-I.8307018-2010
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Laporan Tugas Akhir (D III)
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Endang Kwartiningsih, S.T., M.T.,
Penguji :
Catatan Umum : 56/2010
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.