Strategi Resistensi Terhadap Budaya Populer Pada Kolom “Parodi” Samuel Mulia Di Harian Kompas (Sebuah Analisis Wacana Kritis)
Penulis Utama
:
Purnomo Sidik Kustiyono
NIM / NIP
:
S110906009
×Purnomo Sidik Kustiyono, 2010. Strategi Resistensi terhadap Budaya Populer pada Kolom Parodi Samuel Mulia di Harian Umum Kompas. Tesis Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini merupakan analisis wacana kritis (critical discourse analysis/CDA) tentang representasi budaya populer, intertekstualitas, dan strategi resistensi terhadap budaya populer dalam kolom Parodi Samuel Mulia Harian Umum Kompas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan sosiolinguistik dimana ia menempatkan bahasa sebagai fakta sosial. Bahasa dan pemakaian bahasa tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor linguistik tetapi juga oleh faktor-faktor nonlinguistik dan faktor-faktor situasional.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan tiga hal berikut, yaitu; (1) representasi budaya populer dalam kolom parodi Harian Umum Kompas; (2) bentuk intertekstualitas wacana budaya populer dalam kolom Parodi Harian Umum Kompas; (3) Parodi sebagai sebuah strategi wacana terhadap identitas budaya populer bekerja sebagai sebuah bentuk perlawanan
Dari hasil analisis data, peneliti berkesimpulan bahwa budaya populer dalam kolom parodi di Harian Umum Kompas direpresentasikan sebagai budaya ‘barat’; ‘budaya massal’; ‘budaya kota’ dsb. Hal ini dapat ditemukan melalui analisis fungsi representasi, relasional dan identitas. Intertekstualitas terjadi dalam penulisan kolom parodi di Harian Umum Kompas. Samuel Mulia mempunyai pemahaman budaya populer yang sama dengan wacana budaya populer tahun 1990-an. Budaya populer 1990-an tidak lagi dibicarakan dalam konteks ‘barat’ dan ‘timur’. Proses produksi Kolom Parodi di Kompas mempunyai konteks situasional yang unik. Parodi di Kompas membentuk wacana sendiri ketika ia direlasikan dengan institusi Kompas, terutama dengan terbitan harian, yang menurut Samuel Mulia; ‘serius’. Karena merupakan penulis free-lance, dan bebas menentukan tema Kolom Parodi, situasi-situasi keseharian yang dialami oleh Samuel Mulia kerap menjadi bahan tulisannya, dalam hal ini termasuk bagaimana ia menjadi bagian dari budaya populer itu sendiri, serta dimensi spiritualitas yang kental dalam diri Samuel Mulia. Parodi sebagai resistensi terhadap wacana budaya populer di Indonesia mempunyai karakter yang khusus. Parodi mengenai budaya populer di Indonesia banyak membicarakan dan mempermasalahkan dua kutub perbedaan “timur-barat” seperti apa yang dilakukan oleh Samuel Mulia di Kolom Parodi Kompas. Dengan parodi, kategori ‘timur-barat’, ‘kota-desa’ atau problem budaya populer dilihat sebagai masalah permainan bahasa. Dialektika “barat-timur” diserang, akan tetapi tidak diserang dalam posisi ia sebagai orang “timur”. Budaya Populer di Indonesia adalah bagian dari keduanya. Ia hanyalah dilihat, seperti halnya apa yang dikatakan Samuel Mulia, sebagai “permainan”.
×
Penulis Utama
:
Purnomo Sidik Kustiyono
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
S110906009
Tahun
:
2010
Judul
:
Strategi Resistensi Terhadap Budaya Populer Pada Kolom “Parodi” Samuel Mulia Di Harian Kompas (Sebuah Analisis Wacana Kritis)