Mekanisme pengawasan dalam rehabilitasi wanita tuna susila di panti karya wanita “wanita utama” Surakarta
Penulis Utama
:
Ratri Kusumaningtyas
NIM / NIP
:
K8406040
×ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini untuk: (1) Mengetahui makna mekanisme
pengawasan bagi para wanita tuna susila di Panti Karya Wanita “Wanita Utama”
Surakarta. (2) Mengetahui bentuk-bentuk mekanisme pengawasan dalam
rehabilitasi wanita tuna susila di Panti Karya Wanita “Wanita Utama” Surakarta.
(3) Mengetahui dampak mekanisme pengawasan bagi para wanita tuna susila di
Panti Karya Wanita “Wanita Utama” Surakarta.
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan
metode studi kasus terpancang tunggal. Teknik cuplikan yang digunakan adalah
teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara
semiterstruktur/mendalam, observasi/pengamatan langsung, arsip dan dokumen.
Validitas data yang digunakan adalah dengan trianggulasi data (sumber) dan
trianggulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis
data model interaktif.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilaksanakan,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa makna mekanisme pengawasan bagi para
wanita tuna susila merupakan tindakan penjagaan yang ketat, pembatasan
aktivitas, yang membuat para kelayan seperti diisolasi, dikurung, dipantau segala
tindak tanduknya, serta dikontrol agar mereka tetap berada di lingkungan panti,
dan dapat mengikuti apa yang menjadi peraturan panti. Sehingga pada akhirnya
mereka dapat berkembang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan oleh pihak panti.
Bentuk mekanisme pengawasan ada empat, antara lain; (1) Adanya hierarkhi
pengawasan, (2) adanya pengisolasian, (3) adanya peraturan dan tata tertib yang
berlaku, (4) adanya internalisasi pengawasan. Sedangkan dampak dari mekanisme
pengawasan tersebut antara lain memunculkan kepatuhan dan disiplin dalam diri
kelayan, namun kepatuhan dan disiplin tersebut bukan karena kesadaran, tetapi
karena dominasi kekuasaan oleh pengawas dan panti itu sendiri. Sehingga yang
dihasilkan dari mekanisme pengawasan tersebut tidak lain hanyalah disiplin
tubuh. Melalui pendisiplinan, panti dapat menjadi alat kontrol bagi pemerintah
untuk membentuk pandangan mengenai apa yang menyimpang dari nilai dan
norma, sehingga mereka akan menyesuaikan diri terhadap nilai dan norma
tersebut.
The objectives of research are: (1) to find out the meaning of overseeing
mechanism for immoral women in Surakarta “Wanita Utama” Woman Creation
House; (2) to find out the form of overseeing mechanism in immoral women
rehabilitation in Surakarta “Wanita Utama” Woman Creation House; and (3) to
find out the effect of overseeing mechanism on the immoral women in Surakarta
“Wanita Utama” Woman Creation House.
In line with the objective of research, this study employed a single
embedded case study. The sampling technique used was purposive sampling one.
Techniques of collecting data employed were semi-structured/in-depth interview,
direct observation, archive and document. The data validity test employed was
data (source) and method triangulations. Technique of analyzing data used was
the interactive model data analysis technique.
Considering the result of research and data analysis that had been carried
out, it can be concluded that meaning of overseeing mechanism for the immoral
women is the tight guarding action, activity restricting that makes the members as
if isolated, encaged, monitored for all of their behaviors, as well as controlled to
keep existing in the house environment, and to be able to follow all regulation in
the house. Thus, finally, they can develop consistent with the objective established
by the house. There are four forms of mechanism including: (1) overseeing
hierarchy, (2) isolation, (3) prevailing rule and order, and (4) overseeing
internalization. Meanwhile the effects of such overseeing mechanism include: it
results in compliance and discipline within the member, but such compliance and
discipline is not because of awareness, but because of domination from the
overseer and the house itself. Thus, what results from such overseeing mechanism
is nothing but physical discipline. Through disciplining, the house may be a
control instrument for the government in establishing a point of view about what
distorted from the value and norm, so that they can adjust themselves to that value
and norm.
×
Penulis Utama
:
Ratri Kusumaningtyas
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
K8406040
Tahun
:
2010
Judul
:
Mekanisme pengawasan dalam rehabilitasi wanita tuna susila di panti karya wanita “wanita utama” Surakarta
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - FKIP - 2010
Program Studi
:
S-1 Pendidikan Sosiologi Antropologi
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-FKIP Jur. Pend. Ilmu Pengetahuan Sosial-K.8406040-2010
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Dr.Zaini Rahmad, M.Pd 2. Atik Catur Budiati S.Sos MA
Penguji
:
Catatan Umum
:
Fakultas
:
Fak. KIP
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.