Responsivitas pemerintah Kota Surakarta terhadap perlindungan anak menuju Solo Kota Layak Anak (KLA)
Penulis Utama
:
NIKEN IRMAWATI
NIM / NIP
:
D0105016
×Penelitian ini bertujuan mengkaji bagaimana responsivitas Pemerintah Kota Surakarta terhadap perlindungan anak menuju Solo sebagai Kota Layak Anak (KLA) dan mengetahui kendala dan upaya yang dihadapi Pemerintah Kota Surakarta terhadap perlindungan anak menuju Solo sebagai Kota Layak Anak (KLA).
Penelitian ini dilaksanakan pada institusi pemerintah di Surakarta yaitu DKRPP&KB, DINKES, DISDIKPORA, dan DINSONAKER&TRANS. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data didapat dengan cara wawancara dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dan snowball sampling. Validitas data dilakukan dengan triangulasi data. Analisis data dilakukan dengan analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan responsivitas Pemerintah Kota Surakarta terhadap perlindungan anak menuju Solo Kota Layak Anak cukup responsif, namun demikian responsivitas tersebut belum optimal. Hal ini bisa dilihat dari: a) kemampuan mengenali kebutuhan anak masih terbatas, dimana Pemerintah Kota Surakarta belum memiliki data dasar tentang jumlah kasus maupun penanganan permasalahan anak secara lengkap dan up to date. Tetapi, pemerintah baru mengandalkan koordinasi dengan lembaga-lembaga lain untuk mengenali kebutuhan anak. b) Kemampuan pemerintah menyusun agenda dan prioritas pelayanan perlindungan anak sudah sesuai dengan kebutuhan anak, namun sesungguhnya kebutuhan-kebutuhan anak di Kota Surakarta tidak hanya mencakup kebutuhan perlindungan atas ESKA, gizi buruk, anak putus sekolah, dan partisipasi anak. Masih ada persoalan-persoalan penting yang belum tertangani oleh Pemerintah Kota Surakarta seperti pendidikan untuk anak jalanan/terlantar. c) Pemerintah masih banyak bertumpu pada lembaga-lembaga lain yang peduli terhadap perlindungan anak. Kendala yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Surakarta dalam hal perlindungan anak menuju Solo Kota Layak Anak adalah kurangnya pemahaman dari aparat pemerintah tentang hak dan perlindungan anak, keterbatasan dana, ego sektoral, pengaruh lingkungan, rendahnya kesadaran orang tua dan anak, serta culture of silence. Upaya yang dilakukan sehubungan dengan kendala tersebut adalah meningkatkan pemahaman perlindungan anak dari aparat pemerintah, meningkatkan kerjasama dengan pihak lain dan optimalisasi sosialisasi kegiatan. Rekomendasi yang diberikan untuk pemerintah adalah meningkatkan sosialisasi tentang perlindungan anak dengan cara mensosialisasikan di rapat pimpinan mengenai pentingnya perlindungan anak, pemerintah harus selalu memperbaharui data base tentang perlindungan anak, pemerintah harus membuat program pendidikan yang bisa menyentuh anak jalanan/terlantar, melakukan monitoring dan evaluasi terhadap perlindungan anak.
This research has aim to review how is the responsiveness of Surakarta City Government toward children protection striving for children-fair city (CFC) and to find out the constraint and effort faced by Surakarta City Government toward children protection striving for children-fair city (CFC).
This research is done in a governmental institution in Surakarta, which are DKRPP&KB, DINKES, DISDIKPORA, and DINSONAKER&TRANS. The kind of the research is descriptive research, by using qualitative and quantitative data. The data consists of primary and secondary data. Data is derived through interview and documentation. The sampling technique is purposive sampling and snowball sampling. Data validity is done with data triangulation. Data analysis is done with interactive analysis.
The result of the research shows that the responsiveness of Surakarta City Government Toward children protection striving for children-fair city is quite responsive, nevertheless that responsiveness is not enough optimal. It can be seen from: a) ability to recognize the children’s need is still limited, in which Surakarta City Government does not have basic data about the number of the case as well as the handling of children problems completely and in up to date way. However, the new government relies on coordination with other institution to recognize the children’s need. b) The government ability to arrange agenda and priority of children’s protection care is suitable with children need, but actually the need of children in Surakarta does not only cover protection need toward ESKA, poor nutrition, drop-out children, and children participation; there is still many problems that is not handled yet by Surakarta City Government such as education from road children and waif. c) The government still to much relies on other institution that cares toward children protection. The constraint faced by Surakarta City Government in the matter of children protection striving for children-fair city is the lack of understanding from governmental apparatus about children right and protection, fund limitation, sectoral ego, environment influence, the low awareness of the parents and children, and the culture of silence. The effort done I relation with that constraint is to increase the understanding about children’s protection from government apparatus, increase cooperation with other part and the optimalization of activity socialization. The recommendation given for the government is to increase the socialization about children protection by socializing within leader meeting the importance of children protection, the government must always renew the data base about children protection, government must create an educational program which can touch road children and waif, the it must do monitoring and evaluation toward children’s protection.
×
Penulis Utama
:
NIKEN IRMAWATI
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
D0105016
Tahun
:
2009
Judul
:
Responsivitas pemerintah Kota Surakarta terhadap perlindungan anak menuju Solo Kota Layak Anak (KLA)