PERAN BALAI PEMASYARAKATAN DALAM PEMBIMBINGAN TERHADAP ANAK NAKAL DI BALAI PEMASYARAKATAN SURAKARTA
Penulis Utama
:
Picta Dhody Putranto
NIM / NIP
:
E0006196
×ABSTRAK
Picta Dhody Putranto, E 0006196. 2010. PERAN BALAI PEMASYARAKATAN DALAM PEMBIMBINGAN TERHADAP ANAK NAKAL DI BALAI PEMASYARAKATAN SURAKARTA. Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Balai Pemasyarakatan dalam pembimbingan terhadap anak nakal, dan untuk mengetahui kendala-kendala yang dialami oleh Balai Pemasyarakatan dalam melakukan pembimbingan terhadap anak nakal.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum sosiologis atau penelitian hukum empiris yang bersifat deskriptif, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Data yang diperoleh dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari Balai Pemasyarakatan Surakarta dan data sekunder diperoleh dari data yang diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan, dokumen, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan permasalahan yang diteliti. Untuk teknik pengumpulan data yaitu menggunakan dua teknik yaitu wawancara, dan studi kepustakaan. Selanjutnya untuk menganalisa data yang ada dengan menggunakan analisis kualitatif dengan interaktif model.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, dapat diambil kesimpulan bahwa Balai Pemasyarakatan Surakarta sebagai salah satu penegak hukum khususnya dalam pembimbingan terhadap anak nakal, dalam menjalankan perannya tersebut dilakukan melalui tiga tahap, pertama tahap pra ajudikasi yaitu tahap pada saat dimulainya proses penyidikan oleh kepolisian terhadap anak nakal, kedua tahap ajudikasi yaitu tahap pada saat perkara yang melibatkan anak nakal telah memasuki proses persidangan, ketiga tahap post ajudikasi yaitu tahap pada saat setelah perkara yang melibatkan anak nakal diputus oleh hakim. Kendala-kendala yang dapat menghambat pelaksanaan peran Balai Pemasyarakatan Surakarta dalam pembimbingan terhadap anak nakal antara lain pertama lemahnya aturan hukum yang berlaku terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh anak, kedua kurangnya koordinasi diantara sesama aparat penegak hukum dalam menangani perkara pidana anak, ketiga rendahnya kualitas sumber daya manusia di Balai Pemasyarakatan Surakarta sehingga dalam menangani perkara pidana anak, keempat kurangnya sarana dan prasarana yang memadai sehingga dalam penanganan perkara pidana anak, kelima wilayah hukum Balai Pemasyarakatan Surakarta yang sangat luas meliputi eks Karesidenan Surakarta, keenam Keluarga klien anak yang tidak kooperatif, ketujuh Alokasi anggaran dan dana yang sangat minim kepada Balai Pemasyarakatan Surakarta dalam menjalankan peran dan fungsinya.
Kata kunci : Balai Pemasyarakatan, Tindak Pidana Anak, Anak Nakal.
ABSTRACT
Picta Dhody Putranto, E0006196. 2010. CENTER ROLE OF BALAI PEMASYARAKATAN IN COACHING TO JUVENILE DELINQUENTS ON BALAI PEMASYARAKATAN SURAKARTA. Faculty of Law, Eleven March University.
The purpose of this study is to investigate the role of Balai pemasyarakatan in coaching against bad boy, and to identify the constraints faced by the Balai Pemasyarakatan in the conduct of supervision of juvenile delinquents.
This research is a sociological law or descriptive empirical legal research, this study uses qualitative research methods. Data obtained from primary and secondary data. Primary data obtained from the Balai Pemasyarakatan Surakarta and secondary data obtained from the literature materials, documents, and reports related to the problem under study. For data collection technique is to use two techniques, interview and literature study. Furthermore, to analyze existing data using qualitative analysis with an interactive model.
Based on the results of research that has been done with the author, it can be concluded that the Balai Pemasyarakatan Surakarta as one of law enforcement, particularly in the supervision of juvenile delinquents, in carrying out its role is carried out through three stages, first stage is pre adjudication stage at the commencement of the investigation by the police against bad boy, the second stage is the stage at the time of adjudication of cases involving juvenile delinquents have entered the trial, the third phase of post adjudication stage at the time after the case involving juvenile delinquents sentenced by the judge. The constraints that can hamper the implementation of the role of Balai Pemasyarakatan Surakarta in supervision of juvenile delinquents, among others, the first weakness of the rule of law that applies to crimes committed by children, both the lack of coordination among law enforcement officers in handling criminal cases of children, the three low quality of the source human resources in the Balai Pemasyarakatan Surakarta so that in handling criminal cases of children, the fouth, of the lack of adequate facilities and infrastructure so that in handling criminal cases of children, the fifth, jurisdictions Balai Pemasyarakatan’s covers a very broad Surakarta former, the sixth, children Families clients who do not cooperate, the seventh, budget allocation and funds are minimal to Balai Pemasyarakatan Surakarta in performing its roles and functions.
Keywords: Balai Pemasyarakatan, Children Crime, Bad Boy.
×
Penulis Utama
:
Picta Dhody Putranto
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
E0006196
Tahun
:
2010
Judul
:
PERAN BALAI PEMASYARAKATAN DALAM PEMBIMBINGAN TERHADAP ANAK NAKAL DI BALAI PEMASYARAKATAN SURAKARTA