Penulis Utama : Immanuel Dwihermawan Setyobudi
NIM / NIP : S85080920
× Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1). Apakah model pembelajaran Koopertaif tipe TGT dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik daripada model pembelajaran kooperatif tipe TGT, pada materi persamaan dan pertidaksamaan kuadrat. (2) Apakah siswa yang mempunyai kemampuan awal yang lebih tinggi, lebih baik hasil belajarnya dibandingkan dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal yang lebih rendah. (3) Manakah diantara model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TGT yang memberikan hasil belajar yang lebih baik ditinjau dari tingkat kemampuan awal tinggi, sedang maupun rendah. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA di Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Sampel penelitian ini terdiri kelompok eksperimen 1 terdiri dari 20 siswa SMA Kristen 1, 36 siswa SMA Regina pacis terdiri dan 30 siswa SMA Negeri 8, jumlah siswa kelompok kelas eksperimen 1 adalah 88 siswa, sedangkan kelompok eksperimen 2 terdiri dari 20 siswa SMA Kristen 1, 36 siswa SMA Regina pacis terdiri dan 30 siswa SMA Negeri 8, jumlah siswa kelompok kelas eksperimen adalah 88 siswa. Jumlah anggota sampel dalam penelitian ini adalah 176 siswa diperoleh dengan cara stratified cluster random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pre test dan tes hasil belajar.Untuk menguji validitas instrument dilakukan oleh validator, sedangkan untuk mengetahui reliabilitas tes digunakan rumus Kuder-Richardson 20. Prasyarat analisis menggunakan Lilliefors untuk uji normalitas, dan Bartlett untuk uji homogenitas, Dengan taraf signifikansi α = 5%. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah Analisis Variansi dua jalan dengan sel tak sama. Hasil analisis menunjukkan (1) Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ( Fobs = 5,83868 > 3,84 = F0,05;1;170 ). (2) Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar dari siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi, sedang dan rendah (Fobs = 12,1568 > 3,00 = F0,05;2;170). (3) Tidak ada interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan tingkat kemampuan awal siswa (Fobs = 2,28914 < 3,00 = F0,05;2;170) Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1). Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran koopertif tipe TGT lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. (2). Siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi mempunyai hasil belajar lebih baik dibandingkan siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang maupun rendah, sedangkan siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang mempunyai hasil belajar yang sama baiknya dibandingkan dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah. (3) Untuk setiap kategori kemampuan awal tinggi , sedang maupun rendah , model pembelajaran kooperatif tipe TGT memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
×
Penulis Utama : Immanuel Dwihermawan Setyobudi
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S85080920
Tahun : 2011
Judul : Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (Stad)Dan Teams Games Tournament (Tgt) Pada Pokok Bahasan Persamaan Dan Pertidaksamaan Kuadrat Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Sma Di Surakarta Tahun Pelajaran 20
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2011
Program Studi : S-2 Pendidikan Matematika
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prodi. Pendidikan Matematika-S.85080920-2011
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Drs. Tri Atmojo K, M.Sc, Ph.D
2. Drs. Budi Usodo, M.Pd
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.