Penulis Utama : Salami Dwi Wahyuni
NIM / NIP : D0306055
× Penelitian ini dilakukan berangkat dari fenomena dimasyarakat kita saat ini yang merupakan salah satu perubahan yang terjadi dalam lembaga keluarga yaitu semakin banyaknya keberadaan orangtua tunggal atau “Single Parent“. Mereka mengasuh dan membesarkan anak-anak mereka sendiri tanpa bantuan dari pasangannya, baik itu suami ataupun isteri. Selain dalam hal pengasuhan yang dilakukannya seorang diri, orangtua tersebut harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan pendidikan anak-anaknya. Beratnya tanggung jawab dan kesulitan yang dihadapi, membuat mereka sering mengalami pertentangan baik terhadap diri sendiri, anak, anggota keluarga lain maupun dengan lingkungan sosialnya yang seringkali memicu timbulnya konflik. Sepertinya tak mudah untuk menyandang status ini di tengah masyarakat kita yang masih memandang sebelah mata akan keberadaan mereka. Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konflik dalam keluarga single parent, bagaimana latar belakang terbentuknya keluarga single parent, bagaimana latar belakang terjadinya konflik dalam keluarga single parent dilihat dari pihak yang terlibat konflik, latar belakang konflik, faktor penyebab konflik, dinamika konflik, dan cara penyelesian konflik. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Untuk teknik pengambilan sampel adalah maximum variation sampling yaitu ayah atau ibu yang menjadi orangtua tunggal yang memiliki anak usia sekolah dan bekerja. Sampel yang digunakan berjumlah 6 informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi non partisipatif, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis interaktif. Sedangkan teori yang digunakan adalah Teori Konflik Struktural dari Coser. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa konflik yang terjadi dalam keluarga single parent timbul akibat dari ketidakmampuan para single parent dalam membagi waktu antara bekerja dengan tugas dalam rumah tangga, selain itu tidak adanya pembagian kerja dirumah antara orangtua dengan anak ataupun anggota keluarga lain menjadi pemicu konflik. Setiap single parent yang bekerja masih harus menjalankan perannya dalam keluarga karena tidak adanya pembagian tugas dalam keluarga. Hal ini seringkali menimbulkan konflik dalam keluarga karena single parent tidak mampu memenuhi tuntutan perannya dalam kedua sektor tersebut yang dijalankan dalam waktu yang bersamaan. Dalam hal mendidik anak, perbedaan pola asuh yang dilakukan oleh anggota keluarga lain yang tinggal serumah juga ikut berpengaruh terhadap mental anak. Konflik dalam keluarga ini dapat berupa perbedaan pendapat, kesalahpahaman, yang berujung pada pertengkaran. Akan tetapi konflik ini tidak berlangsung lama karena pihak yang terlibat dalam konflik lebih cenderung menekan konflik tersebut daripada mengungkapkannya. Hal ini terlihat dari sikap diam masing-masing pihak jika sedang marah atau bertengkar. Hal ini mereka lakukan untuk tetap menjaga keutuhan dan keharmonisan rumah tangga.
×
Penulis Utama : Salami Dwi Wahyuni
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D0306055
Tahun : 2010
Judul : Konflik dalam Keluarga Single Parent ( Studi Deskriptif Kualitatif tentang Konflik dalam Keluarga Single Parent di Desa Pabelan Kecamatan Kartasura Sukoharjo )
Edisi :
Imprint : Surakarta - F.ISIP - 2010
Program Studi : S-1 Sosiologi
Kolasi :
Sumber : UNA-F.ISIP Jur.Ilmu Sosiologi-D.0306055-2010
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Eva Agustinawati, S.Sos, M.Si
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.