Penulis Utama : Dindin Syahbudin
NIM / NIP : S840809204
× Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara: (1) kebiasaan membaca karya sastra dan kemampuan mengapresiasi cerita pendek (2) kreativitas dan kemampuan mengapresiasi cerita pendek (3 kebiasaan membaca karya sastra dan kreativitas secara bersama-sama dengan kemampuan mengapresiasi cerita pendek. Penelitian ini dilaksanakan di STKIP Garut Jawa Barat, dari bulan Juli sampai dengan Oktober 2010. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia. Sampel dalam penelitian ini adalah 40 mahasiswa yang telah atau sedang mempelajari apresiasi karya sastra atau memiliki tujuan tertentu (purposive random sampling). Instrumen untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda dan uraian kemampuan mengapresiasi cerita pendek, angket kebiasaan membaca karya sastra, dan tes kreativitas. Uji validitas instrument menggunakan product moment dan Korelasi Biserial Titik dan uji reliabilitas instrument menggunakan KR-20 dan alpha cronbach. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik statistik regresi dan korelasi (sederhana dan ganda). Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan positif antara kebiasaan membaca karya sastra dan kemampuan mengapresiasi cerita pendek ( = 0,84 taraf nyata α = 0,05 dengan N= 40 di mana tt = 1,68); (2) ada hubungan positif antara kreativitas dan kemampuan mengapresiasi cerita pendek ( = 0,42 taraf nyata α = 0,05 dengan N= 40 di mana tt = 1,68); (3) ada hubungan positif antara kebiasaan membaca karya sastra dan kreativitas secara bersama-sama dengan kemampuan mengapresiasi cerita pendek.(Ry.1.2 = 0,86 taraf nyata α = 0,05 dengan N= 40 di mana ft = 3,25). Dari hasil analisis di atas dapat dinyatakan bahwa kebiasaan membaca karya sastra dan kreativitas baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama memberikan sumbangan yang berarti kepada kemampuan mengapresiasi cerita pendek. Hal ini menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut dapat menjadi prediktor yang baik bagi kemampuan mengapresiasi cerita pendek. Dilihat dari kuatnya hubungan dari tiap variabel prediktor (bebas) dengan variabel respon (terikat), hubungan antara kebiasaan membaca karya sastra dan kemampuan mengapresiasi cerita pendek lebih kuat dibandingkan dengan hubungan antara kreativitas dan kemampuan mengapresiasi cerita pendek. Hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan membaca karya sastra dapat menjadi prediktor yang lebih baik daripada kreativitas. Kenyataan ini membawa konsekuensi dalam pengajaran mengapresiasi cerita pendek, maka guru harus memprioritaskan peningkatan kebiasaan membaca karya sastra daripada aspek kreativitas.
×
Penulis Utama : Dindin Syahbudin
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S840809204
Tahun : 2010
Judul : Kemampuan mengapresiasi cerita pendek: korelasinya dengan kebiasaan membaca karya sastra dan kreativitas
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2010
Program Studi : S-2 Pendidikan Bahasa Indonesia
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Jur. Pendidikan Bahasa Indonesia-S840809204-2010
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Budhi Setiawan, M.Pd
2. Dr. Andayani, M.Pd
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.