Perilaku membolos siswa (studi deskriptif kualitatif tentang perilaku membolos siswa di SMP Negeri 2 Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten)
Penulis Utama
:
Wenny Graciani
NIM / NIP
:
D0306063
×Penelitian ini mengambil lokasi di SMP Negeri 2 Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi siswa membolos, dampak yang ditimbulkan dari perilaku membolos, bagaimana pendidikan dalam keluarga dan pengaruh teman sebaya dalam perilaku membolos. Sehingga dapat memperoleh gambaran perilaku membolos yang dilakukan oleh siswa di SMP Negeri 2 Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan berpijak pada paradigma perilaku sosial dengan mengambil teori pertukaran sosial (social exchange theory) dan teori kontrol sosial (social control theory). Teori pertukaran sosial menitikberatkan pada asumsi bahwa orang terlibat dalam perilaku untuk memperoleh ganjaran (reward) atau menghindari hukuman (punishment). Sedangkan teori kontrol sosial menitikberatkan pada konsep kemampuan suatu kelompok atau lembaga sosial tertentu untuk mengefektifkan norma atau dan tertentu. Pengumpulan data melalui teknik wawancara mendalam, observasi non partisipan, dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Sementara itu teknik analisis kualitatif bergerak dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kemudian penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menitikberatkan pada perilaku membolos yang dilakukan oleh siswa dan faktor-faktor yang menjadi latarbelakang siswa-siswa tersebut membolos dan aktivitas siswa selama membolos. Faktor-faktor tersebut adalah karena kondisi keluarga, kontrol dalam keluarga yang lemah, pola asuh atau cara orang tua dalam mendidik anak yang kurang tepat, pengaruh teman dalam gang, kondisi lingkungan sekolah yang kurang kondusif, dan faktor psikologis dan emosional siswa tersebut yang masih belum stabil. Sedangkan perilaku yang dilakukan oleh siswa yang menjadi responden adalah nongkrong, bermain playstation atau bermain internet di warnet (warung internet), merokok, minum minuman keras dan perkelahian antar siswa. Perilaku yang menyimpang dari peraturan sekolah tersebut terjadi karena rasa solidaritas antar teman yang berperilaku negatif sehingga mendorong mereka melakukan tindakan melanggar peraturan sekolah. Keluarga dan sekolah yang seharusnya menjadi kontrol sosial tergeserkan oleh lingkungan pergaulan sehari-hari. Keadaan inilah yang menjadikan sebagian besar siswa mengalami berbagai masalah di sekolah dan berdampak pada prestasi belajar mereka.
This research takes place in the Junior Country 2 Delanggu, Delanggu District, Klaten Regency. The purpose of this study was to determine the factors underlying the truant students, the impact of truant behavior, how education in family and peer influence in truant behavior. So to get a truant behavior conducted by students in the Junior Country 2 Delanggu, Delanggu District, Klaten Regency.
This research is a qualitative descriptive study based on the paradigm of social behavior by taking the theory of social exchange (social exchange theory) and theory of social control (social control theory). Social exchange theory focuses on the assumption that people engage in behavior to obtain reward (reward) or avoid punishment (punishment). Whereas social control theory focuses on the concept of the ability of a particular social group or institution to streamline and norms or certain. Data collection through in-depth interview techniques, non-participant observation, and documentation. The sampling technique is done by using purposive sampling and snowball sampling. Meanwhile, qualitative analysis techniques to move from data collection, data reduction, data presentation, and then conclusion.
The results of this study focuses on truant behavior conducted by students and factors that into the background of truant students and student activities during the ditching. These factors are due to family conditions, weak control in the family, parenting or how parents in educating children that are less precise, the influence of friends in the alley, the conditions are less conducive school environment, and psychological and emotional factors which the student is still not stable. While the behaviors performed by the student respondents were hanging out, playing playstation or play internet in the cafe (internet cafes), smoking, drinking and fights among students. Behavior that deviates from that school rules occurs because of a sense of solidarity between friends who behave negatively and prompted them to take action violates school rules. Families and schools are supposed to be a social control by environmental tergeserkan daily life. The situation is what makes most students experience a variety of problems in school and have an impact on their learning achievement.
×
Penulis Utama
:
Wenny Graciani
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
D0306063
Tahun
:
2011
Judul
:
Perilaku membolos siswa (studi deskriptif kualitatif tentang perilaku membolos siswa di SMP Negeri 2 Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten)
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - FISIP - 2011
Program Studi
:
S-1 Sosiologi
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-FISIP-Jur.Sosiologi-D.0306063-2011
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Dra. Suyatmi, MS 2. Drs. Bambang Santoso, M.Si
Penguji
:
Catatan Umum
:
Fakultas
:
Fak. ISIP
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.