Dalam penelitian ini menjelaskan penyempitan tenggorokan menyebabkan kenaikan frekuensi formant pada penderita asma. Frekuensi formant dari penyakit asma diketahui lebih tinggi daripada kondisi normal. Berdasarkan model Kelly Louchbaum (KL) pada vocal tract dengan perhitungan Transmission Line Matrix (TLM), sebagai pembanding menggunakan pemrograman VTAR (Vocal Tract Acoustic Response) MATLAB. Ditemukan bahwa penyempitan luasan model penyebab utama kenaikan formant dengan variasi penyempitan model dengan bahan kayu jati berdiameter 0,2 cm, 0,4 cm, dan 0,6 cm.