Penulis Utama : Jarot Rano
NIM / NIP : C0506031
× Penelitian ini berjudul Dinamika Batik Tulis Ciptaan Panembahan Hardjonagoro Go Tik Swan Tahun 1955-2008. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) latar belakang munculnya batik Panembahan Hardjonagoro (Go Tik Swan) (2) Perkembangan batik tulis Panembahan Hardjonagoro (Go Tik Swan) dari tahun 1955-2008 (3) Sistem pemasaran Batik tulis Panembahan Hardjonagoro (Go Tik Swan). Penelitian ini merupakan penelitian historis, sehingga langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi heuristik, kritik sumber baik intern maupun ekstern, interpretasi, dan historiografi. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumen yang di dapat dalam koleksi Monument Pers, Rekso Pustoko, rumah Panembahan Hardjonagoro dan studi pustaka berupa buku serta beberapa tulisan ilmiah tentang batik klasik dan batik pesisir. Hasil penelitian menunjukan bahwa batik tulis Panembahan Hardjonagoro (Go Tik Swan) tercipta atas prakasa dari Bung Karno. Melihat latar belakang bangsa Indonesia yang kaya akan batik, Beliau berkeinginan menciptakan batik dengan gaya baru sebagai simbol persatuan bangsa. Bung karno menunjuk seorang keturunan Cina bernama Go Tik Swan yang merupakan cucu dari Tjan Khay Sing (raja batik kota Surakarta tahun 1920-1940). Batik hasil Karya Go Tik Swan adalah perpaduan batik pesisir dengan batik klasik, pola atau motif batik tidak dirubah agar tetap memiliki makna filosofis didalamnya. Penelitian mengambil periode tahun 1955-2008, pada periode tahun ini perkembangan periode batik karya Go Tik Swan dibagi menjadi tiga. Pertama era batik Indonesia (1955-1965), pada era ini Go Tik Swan mengabdikan diri pada Bung Karno sehingga batik yang dihasilkan pada era ini adalah batik gaya baru atau Batik Indonesia. Batik ini dicirikan dengan warna batik yang beraneka ragam (multicolor), tidak terbatas pada warna sogan saja. Motif pada era ini banyak melukiskan burung atau bunga. Kedua era penggubahan batik klasik(1970-an), pada era ini Go Tik Swan mengabdikan diri kepada Kraton Kasunanan Surakarta. Batik yang dikembangkan pada masa ini adalah batik klasik yang sudah ada di dalam Kraton, Go Tik Swan hanya menggubah dengan menambahkan isen-isen atau mengganti latarnya. Ketiga era kombinasi (2000), pada era ini Go Tik Swan mulai menerapkan sistem plangkat dalam pembuatan batiknya. Batik kombinasi ini komposisinya 70% tulis dan 30% adalah cap. Batik ini biasanya dicirikan dengan latar berwarna hitam. Pemasaran untuk semua batik tulis Go Tik Swan ini adalah hanya dari mulut ke mulut. Batik tulis warna dan klasik khusus ditujukan untuk kalangan menengah keatas, pejabat dan para kolektor batik. batik kombinasi ditujukan khusus untuk golongan menengah.
×
Penulis Utama : Jarot Rano
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : C0506031
Tahun : 2011
Judul : Dinamika Batik Tulis Ciptaan Panembahan Hardjonagoro (Go Tik Swan) Tahun 1955-2008
Edisi :
Imprint : Surakarta - FSSR - 2011
Program Studi : S-1 Ilmu Sejarah
Kolasi :
Sumber : UNS-FSSR Jur. Ilmu Sejarah-C.0506031-2011
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dra. Sri Wahyuningsih, M.Hum,
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Sastra dan Seni Rupa
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.