Penulis Utama : Ining Pusposari
NIM / NIP : I0206070
× A child who didn’t get affection they tend to be a delinquent and consequence may be able to carry out deviate action which collide with regulation. These child must execute criminal process that will ended to a behaviour treatment that will take place in The Juvenile Correction. My project background to create a facility The Integrated Juvenile Correction Class IIA In Yogyakarta by result my research in Juvenile Correction in Kutoarjo. To decrease crime rate is needed a correctional institution, but not a prison. The architectural values of this facility failed to accommodate basic need of them such as psychology, education, recreation, socialization, and education life skill to prepare if they have go out from this institution. In Juvenile Correction, they loss of control, loss of family and lack of stimulation. Therefore, if we want they come back to the society we must give special education for them. This facility should provide formal education, life skills education, behavior treatment with rehabilitation moral, intelligence, spiritual and social. Analysis concerning concept that will be choice are environment sciences. They are with creates landscape, regulates and regenerates environment situation in Juvenile Correction. This paper tries to evaluate the facility’s capability and bring a new way and solution of thinking about how this facility should be designed.We hope if my project will be success, the rate delinquent will be decrease in next year. ABSTRAK Seorang anak yang tidak mendapat kasih sayang, ia akan cenderung menjadi anak yang nakal dan akibatnya dapat melakukan perbuatan yang menyimpang dan melanggar undang-undang. Anak yang demikian harus menjalani proses pidana yang berujung pada suatu pembinaan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Anak (LPA). Latar belakang dari proyek saya untuk menciptakan sebuah fasilitas Lembaga Pemasyarakatan Anak Terpadu Kelas IIA Di Yogyakarta yaitu dari hasil penelitian saya di Lembaga Pemasyarakatan Anak di Kutoarjo. Untuk menurunkan tingkat kriminalitas, diperlukan sebuah lembaga pembinaan, bukan sebuah penjara. Nilai-nilai arsitektural dari fasilitas yang sudah ada gagal mengakomodasi kebutuhan dasar anak- anak tersebut seperti kejiwaan mereka, pendidikan,rekreasi, sosialisasi dan pelatihan ketrampilan kecakapan hidup untuk persiapan jika mereka keluar dari lembaga ini. Di Lembaga Pemasyarakatan, mereka kehilangan kendali, kehilangan keluarga dan kekurangan dorongan. Oleh karena itu, jika kita ingin mereka kembali ke dalam masyarakat kita harus memberikan pendidikan khusus untuk mereka. Fasilitas ini harus menyediakan pendidikan formal, ketrampilan kecakapan hidup, perbaikan tingkah laku dengan rehabilitasi moral, intelektual, spiritual dan social. Pendalaman analisis konsep yang akan dipilih disini yakni sains lingkungan. Diantaranya yaitu dengan menciptakan landscape, penataan dan perbaikan kondisi lingkungan di dalam Lembaga Pemasyarakatan Anak. Buku ini mencoba mengevaluasi kemampuan fasilitas dan membawa cara baru dan solusi pemikiran tentang bagaimana fasilitas ini seharusnya di desain. Kami berharap jika proyek ini berhasil tingkat anak- anak nakal akan menurun tiap tahunnya.
×
Penulis Utama : Ining Pusposari
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I0206070
Tahun : 2011
Judul : Konsep Perencanaan dan Perancangan Lembaga Pemasyarakatan Anak Terpadu Kelas IIA di Yogyakarta
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Teknik - 2011
Program Studi : S-1 Arsitektur
Kolasi :
Sumber : UNS-F.Teknik Jur. Arsitektur-I.0206070-2011
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Ir. Suparno, MT.
2. Kahar Sunoko, ST.MT.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.