Studi kasus tentang anak yang sering melanggar tata tertib sekolah pada siswa kelas viii SMP Negeri 2 Karanganom klaten tahun 2009/2010
Penulis Utama
:
Novitalia Ery Nuragusta
NIM / NIP
:
K3102507
×Fokus penelitian ini adalah 1) Bagaimana bentuk perilaku siswa yang
sering melanggar tata tertib sekolah, 2) Apakah faktor-faktor yang menyebabkan
munculnya perilaku tidak disiplin terhadap tata tertib sekolah, 3) Bagaimana
akibat dari perilaku siswa yang sering melanggar tata tertib sekolah, 4) Bagaimana
pandangan pihak terkait tentang perilaku siswa yang melanggar tata tertib sekolah.
Tujuan penelitian yang akan dicapai adalah 1) Untuk mendiskripsikan,
mengungkapkan dan menjelaskan perilaku siswa yang sering melanggar tata tertib
sekolah, 2) Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab perilaku melanggar tata
tertib sekolah, 3) Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari perilaku siswa
yang tidak disiplin terhadap tata tertib sekolah, 4) Untuk mengetahui pandangan
pihak-pihak terkait terhadap pelanggaran tata tertib sekolah oleh siswa.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
kasus yang mengambil lokasi di SMP Negeri 2 Karanganom Klaten. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan
dokumentasi. Teknik analisa dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
induktif dengan model interaktif yang terdiri atas tahap pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.
Perilaku melanggar tata tertib sekolah sering kali disebut juga perilaku
tidak disiplin terhadap tata tertib sekolah. Melalui analisa data dapat disimpulkan
bahwa perilaku tidak disiplin memiliki karakteristik sebagai berikut : 1) Terlambat
masuk kelas lebih dari 10 menit, 2) Tidak masuk sekolah tanpa keterangan disebut
membolos, 3) Memakai sepatu sekolah berwarna selain warna hitam, 4) Memakai
ikat pinggang selain warna hitam, 5) Memakai seragam sekolah tidak sesuai
dengan ketentuan yang berlaku disekolah, 6) Tidak mengumpulkan tugas/PR, 7)
Terlambat mengumpulkan tugas/PR, 8) Tidak mengikuti kegiatan extra tanpa ijin,
9) Mencontek, 10) Tidak memperhatikan saat guru mengajar (tiduran/bercanda).
Faktor-faktor yang menyebabkan adalah : 1) Faktor internal merupakan sebab
yang terjadi dari diri sendiri atau individu, dalam hal ini siswa yang melakukan
pelanggaran tersebut, 2) Faktor eksternal merupakan sebab yang terjadi dari
pengaruh luar individu, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat (teman
bergaul) dan linkungan sekolah. Akibat yang ditimbulkan dari perilaku tidak
disiplin terhadap tata tertib sekolah antara lain rendahnya prestasi belajar
disekolah, sering mendapat teguran dan hukuman oleh guru, tidak disukai temanteman
dan tidak naik kelas.
×
Penulis Utama
:
Novitalia Ery Nuragusta
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
K3102507
Tahun
:
2010
Judul
:
Studi kasus tentang anak yang sering melanggar tata tertib sekolah pada siswa kelas viii SMP Negeri 2 Karanganom klaten tahun 2009/2010
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - F.IKIP - 2010
Program Studi
:
S-1 Pendidikan Bimbingan Konseling
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-F.IKIP Jur.Bimbingan dan Konseling-K.74070642011