Respon Ketimun (Cucumis sativus L.) Terhadap Pemberian Kombinasi Dosis Dan Macam Bentuk Pupuk Kotoran Sapi Di getasan
Penulis Utama
:
Ulwiyah Zulyana
NIM / NIP
:
H0107094
×Pemberian pupuk anorganik secara terus-menerus pada budidaya ketimun dapat menurunkan kualitas tanah dan hasil produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis dan bentuk pupuk kotoran sapi yang tepat sehingga hasil panen ketimun (Cucumis sativus L) optimal. Penelitian dilaksanakan bulan Maret hingga Juni 2011 di Blancir, Kopeng, Getasan, serta di Laboratorium Ekologi dan Manajemen Produksi Tanaman (EMPT) Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 10 perlakuan berupa pemberian pupuk kotoran sapi serbuk dan/atau pupuk kotoran sapi granular serta kontrol berupa pupuk kimia ponska. Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah bunga betina, umur panen, frekwensi panen, berat dan jumlah buah per tanaman, rata-rata berat buah, diameter buah, panjang buah, serta berat brangkasan. Analisis hasil pengamatan menggunakan ANOVA berdasarkan uji F taraf 5% dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik kotoran sapi memberikan respon positif terhadap pertumbuhan tanaman namun tidak untuk hasil, serta pupuk anorganik yang digunakan oleh petani masih menunjukkan hasil yang lebih baik.
Using inorganic fertilizers continuously on cucumber cultivation can reduce soil quality and production output. This experiment aims to determine the dosage and form of cow manure better so it can be obtained optimum results for cucumbers yield. The experiment was conducted from March to June 2011 in Blancir, Kopeng, Getasan and in the Laboratory of Ecology and Crop Production Management Faculty of Agriculture, Sebelas Maret University Surakarta. It’s using Completely Randomized Design (RAL) with 10 levels of single-factor treatments, and were use of cow manure organic fertilizers in powder and/or granular also controling treatment using ponska. The parameters measured were plant’s height, number of female flower, harvest period, frequency of harvesting, number and weight of fruit/ plant, mean fruit weight, diameter of fruit, fruit length, weighs of biomass. The data collected was subjected to ANOVA, using the F test at level 5% and continued with DMRT. The results showed that the cow manure gave a positive response to plant growth but not for yield, inorganic fertilizers used by farmers still showed better results.
Key words: cucumber cultivation, cow manure fertilizer, organic agriculture
×
Penulis Utama
:
Ulwiyah Zulyana
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
H0107094
Tahun
:
2011
Judul
:
Respon Ketimun (Cucumis sativus L.) Terhadap Pemberian Kombinasi Dosis Dan Macam Bentuk Pupuk Kotoran Sapi Di getasan
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - F. Pertanian - 2011
Program Studi
:
S-1 Agronomi
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-F. Pertanian-Jur. Agronomi-H.0107094-2011
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Dr. Ir. Pardono, MS 2. Ir. Sri Widadi, MP
Penguji
:
Catatan Umum
:
Fakultas
:
Fak. Pertanian
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.