Penulis Utama : Dicky Rangga Kusuma
NIM / NIP : D3207017
× Globalisasi dan kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi disadari memberikan kemajuan yang sangat pesat terhadap proses pembangunan di berbagai sektor. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa arus global turut serta mengubah terjadinya perubahan perilaku dan interpretasi manusia terhadap nilai luar. Artinya dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan serta komunikasi terjadilah banyak perubahan sosial yang serba cepat hampir pada semua kebudayaan manusia dan mempengaruhi pola-pola kehidupan manusia terutama pada remajanya seperti dalam hal pergaulan, cara pandang, gaya hidup bahkan pada pola perilaku seks yang cenderung konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interpretasi pelajar SMA Negeri 1 Karanganyar tentang pendidikan seks dan perilaku seks pranikah. Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Karanganyar khususnya di SMA Negeri 1 Karanganyar dengan menerapkan studi deskriptif kualitatif yang berusaha menggambarkan dengan jelas dan mudah dipahami setiap kondisi lapangan yang dijumpai. Sampel diambil berdasarkan purposive samping dengan menerapkan maximum variation. Jumlah responden yang diambil adalah 11 orang, terdiri dari 5 orang pelajar laki-laki dan 6 orang pelajar perempuan, serta enam orang informan yang terdiri dari 2 orang guru dan 4 orang tua responden. Dalam penelitian mengenai interpretasi pelajar SMA Negeri 1 Karanganyar diketahuia bahwa pendidikan seks pada dasarnya merupakan penerangan tentang masa tumbuh kembang remaja atau psikologi remaja (perubahan fisik dan emosi) dan juga penjelasan mengenai kesehatan reproduksi, anatomi dan fisiologi organ reproduksi, penyakit menular seksual dan juga bagaimana menjaga perilaku seksualnya sehingga tidak bertentangan dengan norma masyarakat. Termasuk didalamnya pengarahan mengenai pergaulan remaja yang memuat unsur-unsur tata tertib, norma-norma dan aturan dalam pergaulan (pacaran). Pada umumnya mereka menyatakan bahwa pendidikan seks sangat penting diberikan pada remaja tidak setuju apabila masalah seks dianggap tabu untuk diketahui karena, kalau masalah seks tersebut tetap dianggap tabu maka remaja akan semakin buta dalam memahami arti dari seks itu sendiri. Pada umumnya orang tua memberikan kebebasan kepada anak dalam memilih teman bergaul. Pelajar mendapatkan pengetahuan tentang seks dari sekolah atau guru, majalah, koran, dan juga televisi. Sebaiknya pelajar diberikan penyuluhan tentang seks bebas termasuk juga didalamnya diberikan kerugian, serta penanaman norma dan etika yang dilakukan oleh keluarga sejak dini sebagai upaya pencegahan agar remaja tidak terjerumus dalam pergaulan yang menyimpang
×
Penulis Utama : Dicky Rangga Kusuma
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D3207017
Tahun : 2011
Judul : Interpretasi pelajar SMA Negeri 1 Karanganyar tentang pendidikan seks dan perilaku seks pranikah (studi deskriptif kualitatif tentang interpretasi pelajar SMA Negeri 1 Karanganyar tentang pendidikan seks dan perilaku seks pranikah )
Edisi :
Imprint : Surakarta - FISIP - 2011
Program Studi : S-1 Sosiologi Non Reguler
Kolasi :
Sumber : UNS-FISIP Jur Sosiologi-D.3207017-2011
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Drs. Argyo Demartoto, Msi
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.