×. Masalah pokok yang perlu di kaji dalam perancangan Museum Kota Surakarta dengan pendekatan Pendidikan yang berguna untuk pemecahan masalah adalah Bagaimana merancang sebuah museum dengan konsep De’stijl yang mampu memunculkan suasana yang nyaman, dan tidak membosankan serta menjadi media edukatif bagi masyarakat. Bagaimana menciptakan sistem penyajian benda koleksi yang baik, komunikatif sesuai dengan ketentuan prinsip-prinsip human dimension yang berlaku. Bagaimana menentukan peruangan dan sirkulasi dalam ruang yang mendukung aktivitas sebagai Museum sebagai tempat pameran.
Selain itu juga sebagai upaya dalam rangka penyelamatan permusiuman surakarta yang kondisinya sangat memperihatinkan, hal ini terlihat di beberapa museum di Surakarta yang di tangani tidak secara professional. Usaha ini dilakukan melalui pemanfaatan dan pengolahan secara umum peninggalan elemen bangunan lama Benteng vastenburg untuk disesuaikan dengan fungsi perencanaan yang diwadahinya melalui pengembangan dan pembentukan fungsi baru sebagai Museum Kota.
Perencanaan Museum Kota Surakarta merupakan kegiatan merancang serta merencanakan ruang yang berfungsi sebagai tempat menyimpan, melestarikan, memamerkan benda- benda bersejarah peninggalan Kota Surakarta.
Museum Kota Surakarta bersifat sebagai sebuah museum berkonsep edukatif, di harapkan minat masyarakat untuk berkunjung ke museum bertambah. Dalam perancangan museum Kota Surakarta ini fungsi utama museum tidak hanya sekedar sebagai tempat menyimpan benda kuno, tetapi museum juga bisa dijadikan sebagai tempat untuk menimba ilmu yang menarik.
Untuk menyelenggarakan kesinambungan aktifitas Museum maka dirancang Museum Kota Surakarta ini dengan fasilitas – fasilitas berupa Loby, Solo Story Gallery, Art gallery, Temporary Gallery, Theatre Area, Gift Shop, Auditorium, Reception Hall, Lavatory. Diharapkan dengan keberadaan Museum Kota Surakarta ini dapat memenui keinginan dan kebutuhan masyarakat akan pendidikan terkait dengan sejarah kota Surakarta.