Penulis Utama : Indri Retno Sutopo
NIM / NIP : X4406008
× Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Usaha-usaha yang dilakukan Paku Buwono X untuk membangun kehidupan politik di Surakarta; (2) Peran Paku Buwono X dalam Pergerakan Kebangsaan di Surakarta tahun 1909-1939; (3) Reaksi Belanda terhadap peran Paku Buwono X dalam Pergerakan Kebangsaan di Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode sejarah (historis). yaitu prosedur dari cara kerja para sejarawan untuk menghasilkan kisah masa lampau berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalkan oleh masa lampau tersebut. Langkah-langkah dalam metode sejarah adalah heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber tertulis. Sesuai dengan jenis penelitiannya, maka teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik analisis historis. Teknik analisis historis yaitu teknik analisis yang mengutamakan ketajaman dalam interpretasi sejarah. Langkah-langkah analisis data dilakukan dengan cara: (1) menyediakan sumber sejarah yang mendukung penelitian proses perbandingan sumber; (2) mengklasifikasikan data yang sudah terkumpul dengan pendekatan kerangka berpikir atau kerangka referensi yang mencakup berbagai konsep atau teori politik, ekonomi dan sosial sehingga didapatkan suatu fakta sejarah yang dapat dipercaya kebenarannya; (3) mempertinggi kredibilitas penulis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Kondisi politik yang dibangun oleh Paku Buwono X Surakarta dipengaruhi oleh kondisi politik sebelum abad ke-20 yang sarat dengan peristiwa yang berhubungan dengan pemerintah kolonial Belanda. Usahanya membangun landasan politik di Surakarta dilakukan Sunan dengan cara mendirikan madrasah Mamba’ul Ulum pada tahun 1905 dan Sekolah-sekolah bagi rakyat dan bagi para sentana yaitu sekolah Kasatrian, Sekolah Pamardi Siwi, Pamardi Putri, sekolah pertanian dan perkebunan, serta melakukan suatu perjalanan incognito yang dinamakan dengan politik Ngideri Buwono.; (2) Timbulnya dinamika politik lokal di Surakarta tidak bisa dilepaskan dari peranan Sunan Paku Buwono X. Paku Buwono X merangkul kaum nasionalis, karena merasa jengkel atas campur tangan Belanda dalam pemerintahannya di Surakarta. Kaum nasionalis dalam gerakannya melawan kekuasaan Belanda, melaui gerakan kebangsaan, seperti yang dilakukan Boedi Oetomo atau melalui gerakan perbaikan ekonomi dan sosial seperti yang dilakukan oleh Sarekat Islam; (3) Reaksi Pemerintah Belanda terhadap peran Paku Buwono X yaitu membatasi gerakan politik Paku Buwono X dengan tidak leluasa berhubungan dengan bangsa atau negara lain kecuali pada pemerintah Belanda. RM. Woerjaningrat kemenakan dan bahkan menantu Paku Buwono X yang duduk dalam pimpinan Sarekat Islam dan pangeran Hangabehi, salah seorang putra Paku Buwono X diangkat menjadi pelindung Sarekat Islam diminta untuk meletakkan jabatannya. Banyak kritik dari pejabat Belanda tentang perjalanan Ngideri Buwono yang dilakukan oleh Paku Buwono X. Belanda memikirkan masalah uang yang dikeluarkan maupun mengenai efek politik dari invasi ini.
×
Penulis Utama : Indri Retno Sutopo
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : X4406008
Tahun : 2010
Judul : Peran Paku Buwono X Dalam Pergerakan Nasional
Edisi :
Imprint : Surakarta - FKIP - 2010
Program Studi : S-1 Pendidikan Sejarah Non Reguler
Kolasi :
Sumber : UNS-FKIP Jur Pendidikan IPS-X.4406007-2010
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Hermanu. J, M.Pd
2. Drs. Djono, M.Pd
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. KIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.