Hubungan antara Derajat Hipertensi dengan Elongasi Aorta pada Pemeriksaan Foto Toraks
Penulis Utama
:
Maria Leony Rahajeng Firstyani
NIM / NIP
:
G0008016
×Maria Leony Rahajeng Firstyani, G0008016, 2011. Hubungan antara Derajat Hipertensi dengan Elongasi Aorta pada Pemeriksaan Foto Toraks. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara derajat hipertensi dengan elongasi aorta pada pemeriksaan foto toraks.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta pada tanggal 23 Mei – 23 Juni 2011. Terdapat 60 subjek yang telah diseleksi dengan teknik purposive sampling. Kriteria inklusi adalah pasien laki-laki dan perempuan berusia 20 – 80 tahun, foto toraks posisi postero-anterior, dan pada foto toraks inspirasi cukup dalam arti tampak costa anterior enam pasang dan costa posterior sepuluh pasang. Kriteria eksklusinya adalah kelainan katup jantung dan kelainan katup aorta. Hasil foto toraks dari subjek yang mengisi informed consent diperiksa untuk mengukur adanya elongasi aorta (jarak antara tepi atas arkus aorta dengan incisura jugularis sterni). Kemudian peneliti memeriksa tekanan darah subjek penelitian. Peneliti juga mencari data sekunder yang dibutuhkan pada rekam medik subjek. Data tersebut dianalisis menggunakan uji Chi-Square dan Odds Ratio (OR) SPSS 17.0 for Windows. Odds Ratio (OR) digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan.
Hasil Penelitian: Penelitian ini menunjukkan: (1) Adanya hubungan bermakna antara derajat hipertensi dengan elongasi aorta (p = 0.002). (2) Individu dengan prehipertensi memiliki risiko 5 kali lebih besar mengalami elongasi aorta dari individu normotensi (OR = 5.09, CI 95% = 1.14 – 22.62). Individu dengan hipertensi derajat 1 memiliki risiko 8 kali lebih besar mengalami elongasi aorta dari individu normotensi (OR = 8.00, CI 95% = 1.39 – 45.75). Individu dengan hipertensi derajat 2 memiliki risiko 61 kali lebih besar mengalami elongasi aorta dari individu normotensi (OR = 60.71, CI 95% = 2.76 – 1332).
Simpulan Penelitian: Terdapat hubungan bermakna antara derajat hipertensi dengan elongasi aorta serta “hubungan dosis-respons” yang kuat dan secara statistik signifikan antara derajat hipertensi dan risiko mengalami elongasi aorta.
Kata Kunci: derajat hipertensi, elongasi aorta
×
Penulis Utama
:
Maria Leony Rahajeng Firstyani
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
G0008016
Tahun
:
2011
Judul
:
Hubungan antara Derajat Hipertensi dengan Elongasi Aorta pada Pemeriksaan Foto Toraks
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - F. Kedokteran - 2011
Program Studi
:
S-1 Pendidikan Dokter
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-F. Kedokteran- G.0008016-2011
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Dr. JB. Prasodjo, dr., Sp.Rad. (K), 2. Novi Primadewi, dr., Sp.THT, M.Kes.,
Penguji
:
Catatan Umum
:
Fakultas
:
Fak. Kedokteran
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.