Penyediaan rumah susun sederhana sewa (RUSUNAWA) telah dilakukan pemerintah dalam beberapa tahun ini, namun seringkali pembangunannya tidak disertai dengan pemahaman lingkungan sekitar dengan mendalam. Pada akhirnya banyak rusunawa yang kosong karena tak berpenghuni. Selain itu masalah yang tidak dapat dipungkiri yaitu pemberian fasilitas juga dapat menarik masyarakat untuk menghuni RUSUNAWA. Pemberian fasilitas tentunya disesuaikan dengan sasaran penghuni RUSUNAWA. Pembangunan RUSUNAWA di kaligawe, Semarang tidak dapat terlepas dengan lingkungannya karena letaknya yang cukup ekstrim yaitu di daerah rawan banjir rob. Diperlukan penangan ke arah lingkungan baik desain pasif maupun aktif yaitu melalui konsep eko-arsitektur. Perwujudan pendekatan desain eko-arsitektur merupakan menggabungkan teknologi, alam sebagai basis design, desain ramah penghuni, strategi konservasi, dan perbaikan lingkungan. Kata kunci: Rusunawa, lingkungan, Kaligawe, Rob, Eko-Arsitektur