Penulis Utama : Benedictus Satrio Kurniadi
NIM / NIP : F0107035
× Community Based Tourism (CBT) atau pariwisata berbasis masyarakat merupakan sebuah konsep wisata dimana masyarakat atau warga setempat sebagai produsen pariwisata memainkan peranan penting dan menjadi pelaku utama dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi dan memberi manfaat terhadap kehidupan dan lingkungan mereka. Seperti yang diungkapkan oleh Rest bahwa dampak konsep CBT meliputi aspek sosial, budaya, lingkungan, politik dan aspek ekonomi yang menjadi fokus utama penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, memetakan dan menganalisis manfaat ekonomi yang tercipta dari penerapan konsep CBT pada Desa Wisata Garongan, untuk mengetahui apakah ada perbedaan pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah adanya Desa Wisata Garongan dan untuk mengetahui kelemahan atau keterbatasan dari konsep CBT yang diterapkan pada pengembangan wisata di Desa Wisata Garongan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara studi dokumen dan wawancara baik data kualitatif maupun kuantitatif. Data kuantitatif dianalisis secara tabulasi dan statistik deskriptif, sedangkan data kualitatif dianalisa secara deskriptif studi kasus yaitu dengan mendiskripsikan, kemudian memberikan penafsiran- penafsiran dengan interpretasi rasional yang memadai terhadap fakta-fakta yang diperoleh di lapangan. Untuk menghindari keraguan pada hasil data, maka dilakukan triangulasi yaitu cross check data dari berbagai sumber terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (i) Penerapan konsep pariwisata berbasis masyarakat (CBT) yang diterapkan di Desa Wisata Garongan secara umum memberikan manfaat ekonomi. (ii) Dana yang terdistribusikan ke komunitas atau masyarakat Desa Wisata Garongan sebesar 94,56% dari total pengeluaran yang terjadi atau sekitar Rp 22.048.500,00 dengan share terbesar ada pada paket akomodasi sebesar Rp 18.773.500,00 atau sekitar 80,52% dari total pengeluaran. Kebocoran distribusi dana ke luar komunitas adalah sebesar Rp 1.266.410,00 atau sekitar 5,44% dari total pengeluaran. Kebocoran terjadi dalam bentuk pengeluaran lain-lain. (iii) Total pengeluaran yang terpakai adalah sebesar Rp 23.314.910,00 atau sebesar 88,17% dari total pemasukan yang sebesar Rp 26.444.500,00. (iv) Secara keseluruhan, sebesar 66,67% dari total item transaksi dapat menciptakan value added, atau sebanyak 19 pos item dari 30 pos item yang ada dapat menciptakan nilai tambah. (v) Adanya dana pengembangan yang masuk ke komunitas dari adanya kegiatan wisata di Desa Wisata Garongan. (vi) Ada perbedaan pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah adanya Desa Wisata Garongan. (vii) Keterbatasan penerapan konsep CBT di Desa Wisata Garongan antara lain lemahnya manajemen desa wisata, kinerja pengurus kurang maksimal, kurang pengalaman, kurang kompak, masih adanya gap untuk berbaur antara usia tua/muda dan latar belakang pendidikan, masalah pemasaran dan pengembangan obyek, lemahnya bargaining power, dan terjadinya kebocoran ekonomi atau leakage.
×
Penulis Utama : Benedictus Satrio Kurniadi
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : F0107035
Tahun : 2011
Judul : Dampak Ekonomi Pariwisata Dari Penerapan Konsep Community Based Tourism (Cbt)
Edisi :
Imprint : Surakarta - F.Ekonomi - 2011
Program Studi : S-1 Ekonomi Pembangunan
Kolasi :
Sumber : UNS-F.Ekonomi Jur Ekonomi Pembangunan -F.0107035-2011
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. 1. Drs. BRM. Bambang Irawan, M.Si
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Ekonomi dan Bisnis
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.