×Pasca kejadian penyerangan teroris 11 September 2001, atau yang lebih dikenal dengan kejadian WTC, pandangan dunia terhadap Islam berubah. Umat Muslim di AS dan Eropa mengalami berbagai prasangka. Film pun menjadi salah satu media yang menghadirkan kembali realitas mengenai kehidupan umat Muslim tersebut, untuk menggambarkan perjuangan kaum Muslim dalam menghadapi segala bentuk prasangka.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui simbol-simbol dan pemaknaan prasangka sosial terhadap kaum Muslim di AS’ yang direpresentasikan dalam film My Name Is Khan, terkait serangan teroris 11 September 2001, dengan melihat bentuk-bentuk prasangka tersebut dari stereotipe terhadap kaum Muslim, jarak sosial terhadap kaum Muslim, dan diskriminasi terhadap kaum Muslim.
Metodologi yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan metode analisis semiotika, dengan teknik pengumpulan data melalui shot-shot yang berasal dari beberapa scene yang di dalamnya terdapat unsur stereotipe terhadap kaum Muslim, jarak sosial terhadap kaum Muslim, dan diskriminasi terhadap kaum Muslim.
Teknik analisis data adalah dengan menggunakan metode semiotika Roland Barthes. Penulis melihat topik permasalahan dalam scene, kemudian mengamati unsur visual dan verbalnya untuk dianalisis pada pemaknaan tahap pertama (denotasi), kemudian hasil pemaknaan tersebut dianalisis kembali pada pemaknaan tahap kedua (konotasi) berbekal pengalaman penulis dan interteks, lalu dilakukan analisis mitos.
Kesimpulan penelitian ini adalah film My name Is Khan memberikan gambaran mengenai kehidupan kaum Muslim di AS yang berubah karena mengalami berbagai prasangka dari warga AS pasca peristiwa WTC. Berbagai perlakuan yang tidak menyenangkan diterima oleh kaum Muslim yang diwakili oleh tokoh-tokoh dalam film ini. Stereotipe terhadap Muslim dapat dilihat berdasarkan pemikiran, atribut, dan interaksi yang terkait dengan Islam. Jarak sosial terhadap Muslim muncul dalam komunikasi dengan orang asing, memilih teman, dan memilih untuk menikah. Dan diskriminasi yang dialami kaum muslim, terwujud dalam diskriminasi atas akses informasi, diskriminasi dalam lingkup pendidikan, diskriminasi dalam hal keagamaan, diskriminasi dalam pekerjaan, diskriminasi dalam hukum. Setiap bentuk prasangka yang ada, baik itu stereotipe, jarak sosial dan diskriminasi yang direpresentasikan dalam film ini membawa dampak yang secara sosial merusak dan merugikan bagi kaum Muslim.
×
Penulis Utama
:
Dewi Saktianingrum
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
D0206045
Tahun
:
2011
Judul
:
Prasangka Sosial Dalam Film
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - F.ISIP - 2011
Program Studi
:
S-1 Ilmu Komunikasi
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-F.ISIP Jur Ilmu Komunikasi-D.0206045-2011
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Dra. Prahastiwi Utari, M.si Ph.D
Penguji
:
Catatan Umum
:
Fakultas
:
Fak. ISIP
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.