Penulis Utama : Sunarno
NIM / NIP : A13080901
× Tujuan penelitian ini adalah, (1)untuk mengetahui perbandingan komposisi yang ideal antara jerami dan batu bara sebagai biocoal briket agar memiliki standart SNI, (2)untuk mengetahui kelayakan lingkungan yaitu seberapa besar polutan yang dihasilkan yaitu senyawa PAH dalam proses pembakaran biocoal briket. Jenis penelitian ini adalah jika dilihat dari sifatnya termasuk dalam penelitian kuantitatif. Sumber data berasal dari data primer yang berupa sampel biocoal briket serta data sekundernya berupa peraturan perundang-undangan. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dokumentasi dan uji laboratorium terhadap sampel biocoal briket. Teknik analisis data adalah dengan membandingkan parameter hasil uji laboratorium untuk kelayakan teknis dari sampel biocoal briket dengan data SNI 4931:2010 tentang kualifikasi briket batu bara, syarat mutu dan metode pengujian. Serta membandingkan hasil uji kelayakan lingkungan yaitu besarnya kandungan PAH dari hasil pembakaran biocoal briket dengan Peraturan Pemerintah nomor 41 tahun 1999 tentang parameter pencemar udara mengenai ambang batas PAH di lingkungan. Hasil penelitian untuk analisis kelayakan teknis yang terdiri dari parameter: nilai kalor, kuat tekan, kadar air, kadar abu, zat terbang, belerang total, dan titik nyala terhadap 12 sampel biocoal briket, maka sampel biocoal briket dengan komposisi takaran batu bara 1,125 kg, jerami 0,5 kg, dan binder 0,250 kg (sampel B) yang memenuhi SNI 4931:2010 tentang kualifikasi briket. Besarnya nilai dari variabel kelayakan teknis untuk biocoal briket tersebut adalah : (a)nilai kalor sebesar 5693,295 kcal/kg, (b)kuat tekan sebesar 60 kgf, (c)kadar air sebesar 11,50%, (d)kadar abu sebesar 3,84%, (e)kandungan zat terbang sebesar 45,79% adb, (f)belerang total sebesar 1,61% adb, dan (g)titik nyalanya sebesar 360 ºC. Untuk parameter pencemar udara yaitu kandungan PAH dengan variabel 3 senyawa yang bersifat karsinogenik yaitu : Fluorantene, Benzo(a)anthrasene, dan Pyrene, dari 12 sampel biocoal briket yang diuji semuanya masih melebihi ambang batas yang telah ditetapkan yaitu sebesar 0,24 ppm. Namun dari 12 sampel biocoal briket untuk 3 senyawa yang bersifat karsinogenik yang mendekati ambang batas terdapat pada sampel dengan takaran batubara 5 cup, jerami 5 cup dan binder 2 cup (sampel B). Besarnya kandungan senyawa yang bersifat karsinogenik pada sampel biocoal briket tersebut adalah : Fluorantene sebesar 8,48 ppm; Benzo(a)anthrasene sebesar 0,10 ppm; dan Pyrene sebesar 0,45 ppm The objectives of this research are (1)to find out the ideal composition ratio of straw to coal as the biocoal bricket in order to have SNI standard, and (2)to find out the environmental feasibility namely how much the pollutant is produced, namely PAH compound, in the biocoal bricket burning process. The study belongs to a quantitative research viewed from its nature. The data source derived from the primary data constituting the biocoal bricket sample and secondary data constituting the law and ordinance. Techniques of collecting data used were interview, observation, documentation and laboratory test on the biocoal bricket sample. Technique of analyzing data used was by comparing the parameter of laboratory test result for the technical feasibility of biocoal bricket sample with the data SNI 4931:2010 about the qualification of biocoal bricket, quality requirement and testing method, as well as by comparing the result of environmental feasibility test including the PAH content of biocoal bricket burning product with the Government Regulation Number 41 of 1999 about the parameter of air pollutant on the PAH threshold in environment. The result of the research on the technical feasibility showed heat, compressive strength, water content, ash content, flying substance, total sulphur, and flash point values of 12 biocoal bricket samples, thus the biocoal bricket sample with the gauge composition of 1,125 kg of coal, 0,5 kg of straw, and 0,250 kg of binder (sample B) meets SNI 4931:2010 about the qualification of bricket. The values of technical feasibility variable for biocoal bricket were as follows: (a)heat value of 5693,295 kcal/kg, (b)compressive strength of 60 kgf, (c)water content of 11,50%, (d)ash content of 3,84%, (e)flying substance content of 45,79% adb, (f)total sulphur of 1,61% adb, and (g)flash point of 360 ºC. For the parameter of air pollutant, namely PAH content with 3 carcinogenic compounds variable, the result showed that : Fluorantene, Benzo(a)anthrasene, and Pyrene of 12 biocoal bricket sample tested all still beyond the predetermined threshold of 0,24 ppm. But out of 12 biocoal bricket samples for 3 carcinogenic compounds the sample closing to the threshold was the one with the gauge composition of 5 cups of coal, 5 cups of straw, and 2 cups of binder (sample B). The carcinogenic compound content of biocoal bricket sample included : Fluorantene of 8,48 ppm, Benzo(a)anthrasene of 0,10 ppm, and Pyrene of 0,45 ppm.
×
Penulis Utama : Sunarno
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : A13080901
Tahun : 2012
Judul : Analisis kelayakan teknis dan lingkungan biocoal briket campuran batubara dan jerami substitusi kayu bakar pabrik genteng dan batu bata di Kabupaten Sukoharjo
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2012
Program Studi : S-2 Ilmu Lingkungan
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prodi. Ilmu Lingkungan-A.130809015-2012
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ashadi,
2. Dr. M. Masykuri, M.Si
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.