Penulis Utama : Hany Herlambang
NIM / NIP : H0207042
× Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapangan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta di Palur, Sukoharjo, pada bulan April sampai November 2010. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor tunggal dengan empat ulangan. Perlakuan tersebut adalah sebagai berikut B1 (BF60J31. 100%. BO5 ton/ha), B2 (BF60J31. 200%. BO5 ton/ha), B3 (BF80J31. 100%. BO5 ton/ha), B4 (BF80J31. 200%. BO5 ton/ha) dan SP-36 (100 kg/ha. BO5 ton/ha) serta kontrol (tanpa perlakuan). Penelitian menggunakan benih kedelai varietas Baluran. Variabel yang diamati adalah pH H2O, P tersedia, S terlarut, serapan P, serapan S, tinggi tanaman, berat kering brangkasan, dan berat biji. Data dianalisis statistik menggunakan uji F pada aras kepercayaan 95% (data normal) atau uji Kruskal-wallis (data tidak normal), dilanjutkan dengan menggunakan uji DMR (Duncan Multiple Range Test) (data normal) atau uji mood median (data tidak normal), bila ada pengaruh yang nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula dan dosis biosulfo berpengaruh sangat nyata terhadap P tersedia dan serapan S, berpengaruh nyata terhadap serapan P dan tidak berpengaruh nyata terhadap pH H2O, S terlarut, tinggi tanaman, berat kering brangkasan dan hasil tanaman (berat biji). pH H2O paling tinggi diperoleh dari perlakuan B3 (BF80J31. 100%. BO5 ton/ha) dan B4 (BF80J31. 200%. BO5 ton/ha) sebesar 6,99, ketersediaan P paling tinggi dari perlakuan B2 (BF60J31. 200%. BO5 ton/ha) sebesar 8,19 ppm, sedangkan ketersediaan S paling tinggi dari perlakuan B4 (BF80J31. 200%. BO5 ton/ha) sebesar 0,18 ppm. Serapan P paling tinggi dari perlakuan B4 (BF80J31. 200%. BO5 ton/ha) sebesar 8,11 mg/tanaman dan serapan S paling tinggi dari perlakuan B1 (BF60J31. 100%. BO5 ton/ha) sebesar 77,32 µg/tanaman. Tinggi tanaman tertinggi dari perlakuan B1 (BF60J31. 100%. BO5 ton/ha) yaitu 54,05 cm, berat kering brangkasan paling tinggi dari perlakuan B4 (BF80J31. 200%. BO5 ton/ha) sebesar 2,47 g/tanaman dan berat biji paling tinggi dari perlakuan SP-36 (100kg/ha. BO5) sebesar 2112,5 kg/ha. Perlakuan B1 (BF60J31. 100%. BO5 ton/ha) dengan berat biji sebesar 2020,83 kg/ha yang berbeda tidak nyata dibandingkan berat biji dari perlakuan SP-36. Research was held at Field Experiment, Faculty of Agriculture Sebelas Maret University in Palur Sukoharjo on April to November 2010. It was an experiment which use Randomized Completely Block Design (RCBD) with single factor and four replications. The treatments were B1 (BF60J31. 100%. BO5 ton/ha), B2 (BF60J31. 200%. BO5 ton/ha), B3 (BF80J31. 100%. BO5 ton/ha), B4 (BF80J31. 200%. BO5 ton/ha), SP-36 (100 kg/ha. BO5 ton/ha) and control. It used Baluran variety soybean. Variables observed were pH H2O, available-P, soluble S, P-uptake, S-uptake, plant height, stover dry weight and grain yield. Statistical analysis used was F test at 95% confidence level (normal data) or Kruskal-wallis (unnormal data), and continued to DMRT (Duncan Multiple Range Test) (normal data) or Mood median (unnormal data), if there is any significant influences. Results of the research showed that formula and dosage of biosulfo gave a highly significant effect to the available P and S uptake, have significant effect to the P uptake, but not significant to the pH H2O, soluble S, plant height, stover dry weight and plant yield (grain weight). The highest level of pH H2O reached by the treatment of B3 (BF80J31. 100%. BO5 ton/ha) and B4 (BF80J31. 200%. BO5 ton/ha) as high as 6,99, available P reached by the treatment of B2 (BF60J31. 200%. BO5 ton/ha) as high as 8,19 ppm, whereas the highest level of available S reached by the treatment of B4 (BF80J31. 200%. BO5 ton/ha) as high as 0,18 ppm. Highest P-uptake was B4 (BF80J31. 200%. BO5 ton/ha) as high as 8,11 mg/plant and for S uptake was B1 (BF60J31. 100%. BO5 ton/ha) as high as 77,32 µg/plant. Highest plant height reached by the treatment of B1 (BF60J31. 100%. BO5 ton/ha) as high as 54,05 cm, highest stover dry weight reached by the treatment of B4 (BF80J31. 200%. BO5 ton/ha) as high as 2,47 g/plant and highest grain weight reached by the treatment of SP-36 (100kg/ha. BO5) at 2112,5 kg/ha. Treatment of B1 (BF60J31. 100%. BO5 ton/ha) with grain weight at 2020,83 kg/ha was not significant different to the grain weight of treatment of SP-36.
×
Penulis Utama : Hany Herlambang
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : H0207042
Tahun : 2012
Judul : Pengaruh formula dan dosis biosulfo terhadap serapan fosfor, sulfur dan hasil kedelai (glycine max l.) pada entisols Palur, Sukoharjo
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Pertanian - 2012
Program Studi : S-1 Ilmu Tanah
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Pertanian Jur, Ilmu Tanah-H.0207042-2012
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ir. H. S. Minardi, MP
2. Ir. Sumarno, MS
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Pertanian
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.