Keberadaan pendidikan nonformal di pemukiman kumuh (Studi Kasus Laskar Pelangi di Masyarakat Kelurahan Sangkrah Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta)
Penulis Utama
:
Rizka Mutiah Effriyanti
NIM / NIP
:
K8407009
×Bagi masyarakat keberadaan pendidikan nonformal di kawasan pemukiman kumuh, sebagai suatu kegiatan yang memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengembangkan kehidupannya melalui proses belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk program pendidikan nonformal, keikutsertaan masyarakat pada pelaksanaan pendidikan non formal serta dampak keberadaan pendidikan nonformal bagi masyaralat.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode ini dipilih karena persoalan yang digali adalah persoalan keberadaan pendidikan nonformal dalam masyarakat. Startegi penelitian ini adalah studi kasus tunggal terpancang, sebab aspek tunggal dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada di kampung sawahan kelurahan sangkrah, yang merupakan informan dalam penelitian. Alasan pemilihan masyarakat Kampung Sawahan Kelurahan Sangkrah sebagai informan karena masyarakat mempunyai pandangan tersendiri mengenai keberadaan pendidikan nonformal di wilayahnya. Pemilihan strategi terpancang karena terfokus pada satu permasalah yang didasarkan pada pelaksanaan pendidikan nonformal. Teknik pengumpulan yang digunakan meliputi (1) Wawancara mendalam (in-depth interview), (2) Observasi, (3) analisis dokumen, sedangkan untuk analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model analisis interaktif (interactive model of analysis) yang meliputi empat komponen yaitu (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) sajian data, (4) penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk program pelaksanaan pendidikan nonformal ini adalah (1) PAUD dibentuk sebagai komplemen persiapan memasuki sekolah lanjut. (2) Keaksaraan Fungsional, Kelompok Belajar Usaha dan Kursus Kewirausahaan Kota sebagai suplemen pelajaran bagi warga belajar. (3) Program Kesetaraan kejar paket A, paket B, dan paket C sebagai substitusi bagi masyarakat yang tidak pernah atau putus sekolah yang harus memperoleh kecakapan sama atau setara sekolah. Keikutsertaan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan nonformal dilakukan secara pasif dan keikutsertaan aktif baik berbentuk pengorbanan tenaga, pikiran dan tenaga serta materi. Keberadaan pendidikan nonformal ini memiliki dampak positif yaitu mampu mengakomodir pendidikan masyarakat yang tadinya putus sekolah untuk kembali belajar, memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengembangkan pengetahuannya melalui proses belajar, sehingga menjadikan masyarakat sebagai warga yang produktif. Serta dampak negatif adalah sikap masyarakat yang meremehkan pelaksanaan pendidikan nonformal keikutsertaanya semata dilakukan untuk memperoleh ijazah bukan untuk menambah pengetahuan, sehingga hasil belajar yang diperoleh belum sepenuhnya optimal.
×
Penulis Utama
:
Rizka Mutiah Effriyanti
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
K8407009
Tahun
:
2011
Judul
:
Keberadaan pendidikan nonformal di pemukiman kumuh (Studi Kasus Laskar Pelangi di Masyarakat Kelurahan Sangkrah Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta)
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - F.IKIP - 2011
Program Studi
:
S-1 Pendidikan Sosiologi Antropologi
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-F.IKIP Jur Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial-K.8407009-2011
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Drs. Slamet Subagyo, M.Pd 2. Dr Zaini Rochmad, M.Pd
Penguji
:
Catatan Umum
:
Fakultas
:
Fak. KIP
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.