Penulis Utama : Sri Sulastri
NIM / NIP : K6407050
× Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui tentang peran guru Pendidikan Kewarganegaan dalam pembentukan karakter kewarganegaraan (civic disposition) peserta didik kelas XI di SMA N 3 Surakarta pada kompetensi dasar menunjukkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (2) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sulitnya pembentukan karakter kewarganegaraan (civic disposition) peserta didik kelas XI pada kompetensi dasar menunjukkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di SMA N 3 Surakarta sebagai implementasi dari civic culture. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus tunggal terpancang. Sumber data yang digunakan berupa informan, peristiwa dan tempat, dokumen dan arsip. Obyek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI di SMA N 3 Surakarta Tahun Ajaran 2010/ 2011. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Validitas data yang digunakan adalah teknik trianggulasi data dan trianggulasi metode. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data model interaktif yaitu pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Prosedur penelitian menggunakan langkah-langkah yaitu tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penyusunan laporan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Peran guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam pembentukan karakter kewarganegaraan di SMA N 3 Surakarta pada kompetensi dasar menunjukkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sudah baik pada aspek kognitif tetapi belum berhasil dalam aspek afektif mengenai pembentukan karakter peserta didik. Guru sudah menerapkan kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian dan kompetensi profesional tetapi pembentukan karakter kewarganegaraan belum maksimal: (a) karakter kewarganegaraan dalam kesopanan belum sepenuhnya terbentuk bagi peserta didik kelas XI SMA N 3 Surakarta, karena masih ada 70% peserta didik yang mempunyai kebiasaan berbicara kotor dan ada 58% peserta didik membuat keributan saat guru menerangkan meskipun guru sudah menasehati (b) peran guru dalam menumbuhkan tanggung jawab individual belum tercapai dilihat masih ada 45% peserta didik yang mengumpulkan tugas tidak tepat waktu, ketika peserta didik ijin keluar ada 46% yang tidak kembali mengikuti pelajaran, masih ada 86% peserta didik saat jam kosong tidak melapor ke guru piket, ada 40% peserta didik yang belum tuntas dalam mengikuti uji kompetensi PKn karena peserta didik kurang antusias (c) mengenai disiplin diri belum terbentuk karena masih ada 56% peserta didik yang terlambat masuk ke sekolah, 48% pernah membolos, 44 % pernah membuka situs porno, ada 88% peserta didik yang membawa dan mengoperasikan HP saat jam pelajaran, dan ada 79% peserta didik menyontek saat ulangan (d) karakter kewarganegaraan dalam hal kepedulian terhadap masyarakat belum sepenuhnya terbentuk karena masih ada 37% peserta didik yang belum peduli terhadap masyarakat, meskipun guru sudah 98% memberikan contoh (e) keterbukaan pikiran belum sepenuhnya terbentuk bagi peserta didik karena masih ada 21% peserta didik yang pasif ketika diberikan kesempatan mengemukakan pendapat, masih ada 40% yang belum menerapkan keterbukaan dan keadilan, dan masih ada 21% peserta didik mengikuti budaya asing dalam pergaulan (f) karakter kewarganegaraan dalam hal toleransi pada keragaman sudah mencapai 96% tetapi masih ada 4% yang belum menghargai agama dan etnis lain (g) karakter kewarganegaraan dalam hal kesetiaan terhadap bangsa oleh peserta didik kelas XI SMA N 3 Surakarta belum terbentuk karena ada 44% peserta didik membeli produk luar negeri dan 46% peserta didik mengikuti upacara bendera karena tata tertib sekolah bukan kesadaran. Pembentukan civic disposition sebagai implementasi civic culture belum maksimal terbentuk karena pembentukan identitas warga negara dalam hal ini peserta didik belum tercapai (2) Faktor yang menyebabkan sulitnya pembentukan karakter kewarganegaraan ada dua faktor yaitu faktor dari luar (ekstern) meliputi: kebudayaan, media massa, salah persepsi dari orang lain yang dianggap penting, lingkungan rumah, masyarakat, dan pendidikan. Kemudian faktor dari dalam diri (intern) meliputi: nature (faktor alami atau fitrah), emosional yang mementingkan ego, kebiasaan, kurang kesadaran, kurang percaya diri.
×
Penulis Utama : Sri Sulastri
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : K6407050
Tahun : 2011
Judul : Pembentukan civic disposition pada kompetensi dasar menunjukkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai implementasi civic culture (Studi di SMA Negeri 3 Surakarta)
Edisi :
Imprint : Surakarta - F.KIP - 2011
Program Studi : S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kolasi :
Sumber : UNS-F.KIP Jur Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial-K.6407050-2011
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dra. CH. Baroroh, M.Si
2. Drs. H. Utomo, M.Pd
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. KIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.