Penulis Utama : Winarko
NIM / NIP : H1107021
× Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang mempunyai nilai ekonomis penting. Seiring meningkatnya permintaan umbi bibit bawang merah tiap tahunnya, maka perlu suatu alternatif untuk mengatasi keterbatasan umbi bibit, yakni dengan menyediakan biji bawang merah. Semua bawang merah sebenarnya bisa berbunga dan menghasilkan biji, namun persentasenya masih rendah. Oleh karena itu, perlu adanya suatu rangsangan untuk meningkatkan pembungaan dan pembijian pada bawang merah yaitu dengan perlakuan vernalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh vernalisasi terhadap hasil bunga dan pembijian bawang merah, serta mengetahui berapa lama waktu yang tepat untuk mengoptimalkan pembungaan dan hasil biji pada bawang merah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-September 2011 di desa Girimulyo, kecamatan Ngargoyoso, kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang disusun secara faktorial atas dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama terdiri dari empat varietas bawang merah yaitu bima brebes, super philip, bima curut dan bangkok. Faktor kedua adalah lama periode vernalisasi pada umbi bibit yang terdiri dari empat taraf yaitu 1, 2 dan 3 minggu. Data dianalisis dengan uji F 5%. Apabila terdapat beda nyata dilakukan uji Duncan pada taraf 5%. Variabel pengamatan meliputi pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, jumlah tunas), hasil (jumlah umbi, berat umbi), pembungaan (umur mekar, jumlah bunga), dan pembijian (jumlah polong, jumlah biji, berat 100 biji). Hasil penelitian menunjukkan periode vernalisasi tidak berpengaruh nyata terhadap variabel pertumbuhan dan hasil tanaman serta daya kecambah hasil biji, namun periode vernalisasi lebih berpengaruh sangat nyata terhadap pembungaan dan pembijian bawang merah. Varietas bima brebes, bima curut dan bangkok menghasilkan rerata jumlah biji tertinggi dan umur mekar tercepat pada periode vernalisasi selama 3 minggu, sedangkan super philip pada periode selama 2 minggu. Pada berat 100 biji justru perlakuan periode vernalisasi selama 3 minggu menunjukkan rerata berat terendah terhadap empat varietas bawang merah. Shallot is one kind of vegetables that has significant economic value. With the increasing demand for shallot seed bulbs annually, it needs an alternative to overcome the limitations of seed bulbs, namely by providing onion seed. All shallots can actually flowered and produce seeds, but the percentage is still low. Therefore, there is need for a stimulus to improve the results of flower and seed in the shallot with the vernalization treatment. This research aims to determine the effect on the results of flower and vernalization shallot seeding, as well as to know how long the right time to optimize flowering and seed yield of shallot. Research was conducted in May-September 2011 in the Girimulyo village, Ngargoyoso, Karanganyar, Central Java. This research used Randomized Complete Block Design (RCBD) which is factorially arranged on two factors with three replications. The first factor consists of four varieties of shallot namely Bima Brebes, Super Philip, Bima Curut and Bangkok. The second factor is the long period vernalization on seed bulbs which consists of four degree: 1, 2 and 3 weeks. The Data were analyzed with F test 5%. If there is a real difference Duncan test conducted at the level of 5%. The observation variables include of plant growth (plant height, number of seedlings), yield (number of bulbs, bulbs weight), flowering (blooming age, number of flowers), and seeding (number of peas, number of seeds, weight of 100 seeds). The results showed the vernalization period does not significantly influenced on growth variables and yield plant as well as germination of seeds, but the vernalization period more effect on flowering and seeding shallot. Variety Bima Brebes, Super Philip, Bima Curut and Bangkok produce the highest average seed number and the fastest blooming age in the vernalization period for 3 weeks, while the Super Philip in period for 2 weeks. In weighing 100 seed treatment instead vernalization period for 3 weeks showed the lowest average weight of the four varieties of shallot.
×
Penulis Utama : Winarko
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : H1107021
Tahun : 2012
Judul : Pengaruh periode vernalisasi terhadap pembungaan dan hasil biji beberapa varietas bawang merah (Allium ascalonicum L.)
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Pertanian - 2012
Program Studi : S-1 Agronomi Non Reguler
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Pertanian Jur. Agronomi-H. 1107021-2012
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Ir. Dwi Harjoko, MP
2. Dr. Samanhudi, SP, MSi
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Pertanian
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.