Penulis Utama : D.Pandu Yoga Bangsawan
NIM / NIP : D1209020
× Penelitian ini bertujuan untuk : a).Mengetahui data tentang penilaian harian Kompas dan Koran Tempo terhadap isu Keistimewaan propinsi Yogyakarta dalam pemberitaan yang dilakukan keduanya pada periode Desember 2010 – Januari 2011. b).Mengetahui data tentang framing (pembingkaian) harian Kompas dan Koran Tempo pada pemberitaan seputar isu Keistimewaan Yogyakarta terkait RUUK Yogyakarta. c).Mengetahui penerapan standar kebenaran, matrik obyektifitas, dan batasan-batasan serta unsur-unsur lainnya, yang digunakan oleh wartawan harian Kompas dan Koran Tempo dalam mengolah dan menyuguhkan berita. Penelitian ini bersifat diskriptif kualitatif, yaitu sekedar mengungkapkan fakta yang terjadi di lapangan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan wawancara. Validitas data menggunakan teknik tringanggulasi sumber. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis framing Pan Kosicki, dengan empat struktur pisau analisis yang lengkap, yaitu struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik, dan struktur retoris. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: (1) harian Kompas dalam mengemas realitas peristiwa seputar keistimewaan DIY pada edisi Desember 2010- Januari 2011 cenderung menonjolkan realitas opini publik melalui jajak pendapat lembaga litbang Kompas, (2) wartawan harian Kompas punya visi untuk membentuk sesuatu, yaitu membentuk opini publik, (3) Harian Kompas menerapkan follow-up dalam membingkai berita keistimewaan DIY terkait polemik RUUK DIY dengan menampilkan feature melalui cara berkisah tertentu, (4) unsur yang paling menonjol dalam berita keistimewaan DIY adalah unsur retoris. (5) Koran Tempo dalam mengemas realitas peristiwa seputar keistimewaan DIY pada edisi Desember 2010 - Januari 2011 cenderung berimbang, hal tersebut ditunjukkan dengan memberikan porsi sama besar antara pandangan pihak pemerintah dengan pihak masyarakat DIY,(6) Koran Tempo memberikan porsi lebih pada usulan referendum, (7) Koran Tempo menerapkan xviii follow-up dalam membingkai berita keistimewaan DIY terkait polemik RUU Keistimewaan DIY, (8) Unsur yang paling menonjol dari analisis framing Pan Kosicki pada berita seputar Keistimewaan DIY di Koran Tempo edisi Desember 2010-Januari 2011 adalah unsur retoris. (9) Wartawan harian Kompas dan Koran Tempo dalam menerapkan standart kebenaran, matrik obyektifitas, dan batasanbatasan serta unsur-unsur lainnya, dalam mengolah dan menyuguhkan berita dipengaruhi oleh rutinitas media, yakni pada prosedur pengambilan keputusan di ruang pemberitaan. Adapun yang menjadi saran Penulis adalah: Bagi Pengelola Media: (1) Pengelola media diharapkan sebisa mungkin selalu menerapkan prinsip berita berimbang dalam pemberitaannya, melalui coverboth side bahkan cover all side. (2) Dalam melakukan peliputan sebagai bentuk pengawalan media terhadap suatu isu, diusahakan agar media tidak hanya menjadi/dijadikan corong oleh pihakpihak tertentu yang memanfaatkannya untuk kepentingan mereka. Bagi Pemerintah Pusat, DPR, dan pihak Keraton Yogyakarta: (1) Sebaiknya Pemerintah Pusat dan DPR segera menetapkan peraturan perundang-undangan yang memberikan kepastian hukum, terhadap keberadaan Yogyakarta sebagai daerah istimewa, dengan memperhatikan aspirasi dari masyarakat Yogyakarta melalui DPRD dan pihak kraton Yogyakarta. (2) Setelah ada penetapan peraturan perundang-undangan bagi status keistimewaan DIY yang nantinya dapat diterima oleh semua pihak termasuk Kraton Yogyakarta dan pemerintah DIY, diharapkan peran dan fungsi pemerintahan dapat dilaksanakan dengan baik. Bagi peneliti selanjutnya: (1) Berita seputar Keistimewaan DIY ini merupakan berita besar yang masih bisa memunculkan isu-isu baru dalam perkembangannya, karena sampai saat ini masih belum ada ujung pangkal penyelesaiannya sehingga masih dapat dilakukan penelitian, misalnya dalam hal sistem pemerintahan, kebudayaan, dan keagrariaan. (2) Peneliti lain yang hendak melakukan penelitian lanjutan terhadap berita seputar isu keistimewaan DIY di koran nasional, bisa mencoba menggunakan teori agenda setting, untuk melihat seperti apa akibat dari pemberitaan tersebut bagi tokoh-tokoh yang diberitakan, bagi tokoh DIY seperti apa, bagi Pemerintah seperti apa, bagi DPR seperti apa, juga bagi rakyat Yogyakarta sendiri seperti apa.
×
Penulis Utama : D.Pandu Yoga Bangsawan
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D1209020
Tahun : 2011
Judul : Media dan Isu Keistimewaan DIY
Edisi :
Imprint : Surakarta - F.ISIP - 2011
Program Studi : S-1 Ilmu Komunikasi Non Reguler
Kolasi :
Sumber : UNS-F.ISIP Jur Ilmu Komunikasi-D.1209020-2011
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Drs. Alexius Ibnu Muridjal, M.Si,
2. Drs. Widyantoro, M.Si,
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.