Proses Social capital dalam kebijakan pembangunan museum karst (studi kasus di desa Gebangharjo, kecamatan Pracimantoro, kabupaten Wonogiri)
Penulis Utama
:
Azizia Latifa Pundit
NIM / NIP
:
D0108046
×Kebijakan pembangunan Museum Karst di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri merupakan sebuah kebijakan yang bertujuan untuk menyediakan informasi tentang Kawasan Karst kepada semua pihak yang berminat.Dalam kebijakan tersebut ada berbagai stakeholder yang terlibat, dimana masing-masing memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Hal tersebut membuat para stakeholder saling berinteraksi untuk mencapai tujuannya, yang kemudian memunculkan social capital. Dengan kepentingan yang berbeda-beda tersebut maka konflik timbul karena adanya benturan kepentingan. Berdirinya Museum Karst juga menimbulkan dampak bagi masyarakat Desa Gebangharjo, baik dari segi ekonomi, sosial, dan psikologis.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian desktiptif kualitatif. Lokasi penelitian di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Sementara metode penarikan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Sumber data diperoleh dari narasumber (informan) serta dokumen dan arsip. Wawancara, mengkaji dokumen dan arsip (content analysis), dan observasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini. Analisa data dilakukan dengan metode analisis interaktif, kemudian trianggulasi dilakukan dengan trianggulasi data (sumber).
Social capital dalam kebijakan pembangunan Museum Karst terjadi dalam bentuk bridging dan linking. Bridging terjadi ketika terjalin hubungan atau interaksi antar masyarakat dalam kelompok sosial yang berbeda, dan linking terjadi ketika ada hubungan antar stakeholder yang berada dalam kelompok hierarki yang berbeda. Konflik terjadi dalam proses pembebasan lahan, ketidaksepahaman antar stakeholder, dan juga kekecewaan yang timbul di dalamnya. Dampak ekonomi dirasakan dengan tumbuhnya semangat wirausaha masyarakat. Dampak sosial dirasakan dengan berubahnya lingkungan serta bertambahnya tali silaturahmi. Dampak psikologis dirasakan dalam bentuk rasa kecewa, namun ada juga yang merasa senang.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa memang social capital terjadi dalam kebijakan tersebut, social capital juga menimbulkan konflik serta dampak bagi masyarakat. Pemerintah hendaknya lebih memperhatikan keberlanjutan dari sebuah kebijakan, sementara masyarakat sebaiknya berpartisipasi aktif dan kritis terhadap kebijakan dari pemerintah.
The Karst Museum construction policy in Gebangharjo Village, Pracimantoro Sub District, Wonogiri Regency is the one aiming to provide information about Karst area to everyone interested in. In such the policy, there are many stakeholders get involved, with their own different interests. It makes the stakeholders interact each other to achieve their objective, thereby the social capital emerges. With those different interests, some conflicts arise because of interest conflict. The establishment of Karst Museum also affects Gebangharjo people, either economically, socially, or psychologically.
This study belonged to a descriptive qualitative research. This research conducted in Gebangharjo, Pracimantoro, of Wonogiri Regency. It used purposive sampling, the data sourced was obtained from the informant and document as well as archive. Techniques of collecting data used in this research were interview, document and archive study (content analysis), and observation. The data analysis was done using an interactive analysis method, and then triangulation was done using data (source) triangulation.
Social capital in Karst Museum construction policy occurred in the form of bridging and linking. Bridging occurred when there was established a relationship or interaction between the societies in different social groups, and linking occurred when there was a relationship between the stakeholders existing in different hierarchical group. The conflict occurred in the land liberation process, misunderstanding among the stakeholder and also disappointment emerging within it. The economic effect could be seen from the growing spirit of entrepreneurship among the society. The social effect could be seen from the changing environment as well as increasingly close relationship (silaturahmi) bond. The psychological effect could be seen from the feeling of disappointed, but there was also happy feeling.
From the result of research, it could be concluded that the social capital did occurred in such the policy, social capital also resulted in conflict and effect to the society. The government should pay attention more to the sustainability of a policy, while the society should actively participate and be critical to the government’s policy.
×
Penulis Utama
:
Azizia Latifa Pundit
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
D0108046
Tahun
:
2012
Judul
:
Proses Social capital dalam kebijakan pembangunan museum karst (studi kasus di desa Gebangharjo, kecamatan Pracimantoro, kabupaten Wonogiri)
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - FISIP - 2012
Program Studi
:
S-1 Ilmu Administrasi Negara
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-FISIP Jur. Ilmu Administrasi-D. 0108046-2012
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Drs.Sudarmo, MA, Ph.D
Penguji
:
Catatan Umum
:
Fakultas
:
Fak. ISIP
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.