Penulis Utama : Ayu Sally Damayanti
NIM / NIP : I1307028
× Batik Solo Trans (BST) merupakan angkutan umum masal yang dikelola oleh Pemerintah Kota Surakarta bekerjasama dengan Perum DAMRI yang baru dioperasikan pada bulan September 2010. Jumlah pendapatan BST belum optimal karena kurangnya jumlah penumpang. Salah satu cara mengoptimalkan jumlah pendapatan adalah mengatur frekuensi perjalanan bus atau mengatur besaran tarif. Penelitian ini menggunakan pengaturan frekuensi perjalanan BST sebagai solusi untuk mengoptimalkan pendapatan. Frekuensi perjalanan merupakan threshold antara pemasukan yang diterima dengan biaya operasional. Data yang digunakan dalam perhitungan frekuensi perjalanan adalah data jumlah penumpang pada setiap halte pada Maret 2011 dan data biaya operasional yang berasal dari Perum DAMRI Surakarta. Tahap awal dalam penentuan frekuensi perjalanan adalah mengidentifikasi jam sibuk berdasarkan jumlah penumpang terbanyak. Tahapan selanjutnya adalah pengujian distribusi data jumlah penumpang pada saat jam sibuk. Selanjutnya dilakukan simulasi Monte Carlo untuk membangkitkan data jumlah penumpang sebagai dasar perhitungan frekuensi pelayanan. Kemudian dilakukan analisis sensitivitas terhadap frekuensi pelayanan Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi perjalanan BST yang disarankan pada jam sibuk 07:00-09:00 adalah 4 trip, dan 6 trip untuk jam sibuk 10:00-15:00. Frekuensi tersebut sebaiknya digunakan apabila tarif BST untuk penumpang umum dan pelajar-mahasiswa tidak berubah dan kondisi penumpang tidak mengalami peningkatan. Apabila Perum DAMRI tetap menggunakan frekuensi perjalanan saat ini yaitu 10 trip, maka kisaran tarif baru yang disarankan adalah antara Rp 5.000,00 – Rp 7.000,00 untuk penumpang umum dan tetap sebesar Rp 1.500,00 untuk pelajar-mahasiswa. Batik Solo Trans (BST) is one of massive public transportation managed by Surakarta City Government in corporate with DAMRI Public Company that has being operated since September 2010. The BST daily revenue doesn't meet the requirement due to the lack of passenger quantity. One of the solution for raising the revenue is rearranging the trip frequency or the tariff. This research utilize the rearrangement on BST trip frequency as the solution for raising daily revenue. Trip frequency is a threshold between the revenue and the operational cost. The utilized data calculating the service frequency comes from passenger quantity data form each bus stop on March 2011 and the operational cost data from DAMRI Public Company. The first phase of rearranging trip frequency is by identifying the peak hours based on crowd of passengers. The second phase is analyzing data distribution of the peak hour passenger quantity. Next, Monte Carlo simulation is will be applied for evoking the passenger quantity data as the basis on service frequency calculation. As the last phase, sensitivity analysis will be applied on service frequency calculation. This research show that the suggested BST trip frequency at peak hours of 07:00 to 09:00 is 4 trip, and at the rush hour 10:00 to 15:00 is 6 trip. The suggested frequency could be applied when BST tariffs for passengers and the passenger quantity are remain unchanged. If Perum DAMRI keep using the current trip frequency, then the suggested range of new tariff is from Rp 5.000-Rp 7.000,00 for the public passenger and fixed at Rp 1500.00 for student passenger.
×
Penulis Utama : Ayu Sally Damayanti
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I1307028
Tahun : 2012
Judul : Penentuan frekuensi perjalanan angkutan umum Batik Solo Trans (BST) untuk mengoptimalkan jumlah pendapatan
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Teknik - 2012
Program Studi : S-1 Teknik Industri Non Reguler
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Teknik Jur. Teknik Industri-I. 1307028-2012
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Yusuf Priyandari, ST, MT
2. Wakhid Ahmad Jauhari, ST, MT
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.