Latar Belakang: Preeklamsia dan eklamsia merupakan urutan kedua penyebab kematian ibu   setelah kasus perdarahan. Gangguan kehamilan dapat disebabkan dari bahaya merokok.   Departemen Kesehatan melaporkan, tingginya angka konsumsi rokok di Indonesia terbukti dengan   separuh lebih (57%) rumah tangga di Indonesia mempunyai sedikitnya satu perokok. Lebih   bahaya lagi 85,4 persen perokok aktif merokok di dalam rumah bersama anggota keluarga   sehingga mengancam kesehatan anggota keluarga lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk   mengetahui hubungan ibu hamil sebagai perokok pasif dengan kejadian preeklamsia. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan   pendekatan case control. Sebanyak 60 subjek penelitian yang dipilih dengan purposive   sampling dan fixed disease sampling adalah pasien ibu hamil yang memeriksakan diri di Poli   Kandungan RSUD Dr.Moewardi dan ibu melahirkan di RSUD Dr.Moewardi. Pengambilan data   dilakukan dengan wawancara dan rekam medik pasien. Data hasil penelitian dianalisis   menggunakan model regresi logistik ganda dan diolah dengan Statistical Product and Service   Solution (SPSS) 20.00 for Windows. Hasil Penelitian: Ibu hamil yang terpapar asap rokok memiliki risiko mengalami preeklamsia   8.38 kali lebih besar daripada ibu hamil yang tidak terpapar asap rokok setelah mengontrol   berat badan ibu hamil, status gravida, dan status ANC (OR = 8.38; CI = 95%; 1.53, 45.90; p =   0.014). Simpulan Penelitian: Terdapat hubungan yang signifikan antara ibu hamil sebagai perokok   pasif dengan kejadian preeklamsia. Ibu hamil yang terkena paparan asap rokok memiliki risiko   lebih tinggi untuk mengalami preeklamsia. Simpulan ini dibuat setelah mengontrol pengaruh   berat badan ibu hamil, status gravida, dan status antenatal care. Kata kunci: Ibu hamil, perokok pasif, preeklamsia