Alih kode dan campur kode dalam pemakaian bahasa indonesia pada aktivitas diskusi siswa smp di kawasan pedesaan (studi kasus dalam pembelajaran bahasa indonesia di Smp Negeri 2 Kepil Kabupaten Wonosobo)
Penulis Utama
:
Hespi Septiana
NIM / NIP
:
K1208094
×Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) persepsi guru terhadap
peristiwa alih kode dan campur kode, (2) bentuk, dan (3) faktor penyebab terjadinya
peristiwa alih kode dan campur kode yang terjadi dalam proses diskusi kelompok
mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Kepil, Kabupaten Wonosobo.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, dengan pendekatan
studi kasus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-B, VII-C, VII-E, VIII-B, VIIIC,
VIII-D SMP Negeri 2 Kepil, Kabupaten Wonosobo. Objek penelitian ini adalah
campur kode dan alih kode dalam proses diskusi kelompok siswa di SMP Negeri 2
Kepil. Sumber data diperoleh dari guru dan siswa. Teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data di atas meliputi observasi partisipan pasif pada kegiatan diskusi
mata pelajaran bahasa Indonesia dan wawancara dengan guru bahasa Indonesia kelas
VII dan VIII dan beberapa siswa dari kelas VII dan VIII. Teknik sampling yang
digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Validitas data
menggunakan triangulasi metode, triangulasi sumber data, dan review informan.
Teknik analisis pengumpulan data, yakni mengunakan analisis model interaktif.
Hasil penelitian ini adalah: (1) guru berpendapat bahwa peristiwa alih kode
dan campur kode adalah sikap yang salah, sehingga guru selalu membiasakan siswa
untuk berkomunikasi dengan bahasa Indonesia walau pun siswa masih sulit untuk
melaksanakannya, (2) alih kode dan campur kode yang ditemukan dalam penelitian
ini adalah (a) alih kode intern dan alih kode ekstern, (b) campur kode bahasa, (c)
campur kode yang menggunakan unsur penyisip yang berwujud kata dan frasa, dan
(d) campur kode ragam, dan (3) faktor-faktor penyebab alih kode yaitu (a) penutur
yang berusaha mengimbangi bahasa lawan tutur, (b) perubahan situasi hadirnya orang
ketiga, seperti hadirnya siswa dari kelompok lain, (c) perubahan topik pembicaraan,
(d) perubahan formal ke informal tau sebaliknya, dan (e) untuk membangkitkan rasa
humor. Faktor penyebab terjadinya campur kode adalah (a) identifikasi peranan
sosial, seperti membedakan peran seorang siswa dan guru, (b) identifikasi ragam,
seperti ragam santai, beku, usaha, dan resmi, (c) keinginan untuk menafsirkan suatu
kata atau istilah yang sulit untuk dijelaskan atau ditafsirkan menggunakan bahasa
yang sama, (d) faktor lingkungan keluarga dan masyarakat yang menggunakan
bahasa Jawa, (e) latar belakang pendidikan yang rendah karena kebanyakan orang tua
siswa bukan dari sarjana melainkan hanya lulusan SD atau SMP , (f) belum terbiasa
menggunakan bahasa Indonesia dalam komunikasi sehari-hari, dan (g) faktor
ekonomi keluarga yang membuat siswa kurang mendapatkan fasilitas yang
menunjang pendidikan Bahasa Indonesia seperti internet dan televisi.
×
Penulis Utama
:
Hespi Septiana
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
K1208094
Tahun
:
2012
Judul
:
Alih kode dan campur kode dalam pemakaian bahasa indonesia pada aktivitas diskusi siswa smp di kawasan pedesaan (studi kasus dalam pembelajaran bahasa indonesia di Smp Negeri 2 Kepil Kabupaten Wonosobo)
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - FKIP - 2012
Program Studi
:
S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-FKIP Jur. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia-K.1208094-2012
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Drs. Amir Fuady, M.Hum 2. Dra. Sumarwati, M.Pd
Penguji
:
Catatan Umum
:
Fakultas
:
Fak. KIP
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.