×Labu kuning (Cucurbita moschata Durch), termasuk komoditas pangan yang telah banyak dikenal masyarakat. Memiliki warna kuning orange sehingga menarik untuk dinikmati di samping rasa dan penampilannya yang menarik, labu kuning merupakan bahan pangan yang banyak mengandung beta karoten, kaya vitamin A dan vitamin C, serat, mineral, lemak, karbohidrat dan antioksidan yang bermanfaat sebagai anti kanker. Pembuatan kerupuk labu kuning merupakan salah satu upaya diversifikasi produk olahan dari labu kuning, dapat dikonsumsi sehari-hari sehingga memperpanjang umur simpan dan dapat meningkatkan nilai jual. Dalam pelaksanaan praktek produksi ini dilakukan analisis sensoris, analisis kimia, dan analisis ekonomi. Hasil dari uji kesukaan menyatakan bahwa produk kerupuk labu kuning yang disukai adalah dengan komposisi labu kuning 250 g, tepung tapioka 200 g, tepung terigu 50 g, bawang putih 25 g, garam 2 g dan penyedap rasa 7,5 g. Hasil analisis kimia yaitu kadar air 6,85% dan kadar beta karoten 0,011 µg/g. Hasil analisis ekonomi yaitu kapasitas produksi 6.250 kemasan /bulan dan harga jual Rp. 4.000 /kemasan diperoleh laba bersih Rp. 3.397.947,8 /bulan, Break Even Point (BEP) 4765 /kemasan, Return of Investment (ROI) sebelum pajak 16,32%, Return of Investment (ROI) setelah pajak 15,81%, Pay Out Time (POT) 7 bulan, Benefit Cost Ratio (Net B/C) 1,16 dan Internal Rate of Return (IRR) 16,71% dimana nilai itu = 5% (bunga bank BCA) menyatakan bahwa perusahaan ini layak untuk dikembangkan karena nilai B/C lebih dari 1.
×
Penulis Utama
:
Parini
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
H3109044
Tahun
:
2012
Judul
:
Proses produksi kerupuk labu kuning
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - F. Pertanian - 2012
Program Studi
:
D-3 Teknologi Hasil Pertanian
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-F. Pertanian Prog. D III Teknologi Hasil Pertanian-H.3109044-2012