Penulis Utama : Esti Legstyana
NIM / NIP : I1109010
× Pada pembangunan RED DOT hotel Yogyakarta salah satu aplikasi teknologi yang digunakan adalah pada pelaksanaan cetakan beton atau bekisting. Perencanaan sebuah metode bekisting menjadi sepenuhnya tanggung jawab dari pihak kontraktor sehingga resiko dalam pekerjaan tersebut sudah pasti harus ditekan serendah mungkin. Pada awalnya, proses pengecoran beton dilakukan secara konvensional dengan memanfaatkan peralatan dan bahan yang sederhana dan mudah didapat. Bekisting konvensional adalah suatu sistem bekisting yang bagian-bagian bekistingnya dibuat dan dipasang in-situ (pada lokasi proyek). Sejalan dengan semakin berkembangnya dunia konstruksi di indonesia, para pelaku konstruksi dituntut untuk mencari metode yang lebih baik. Saat ini, proyek-proyek gedung yang berskala besar semakin populer dengan penggunaan bekisting prafabrikasi yang diproduksi oleh beberapa produsen tertentu dengan merek yang berbeda. Yang dimaksud dengan bekisting prafabrikasi adalah suatu sistem bekisting yang bagian-bagian bekistingnya telah dibuat di tempat fabrikasi dalam jumlah yang banyak sehingga di lapangan hanya tinggal menggabungkan bagian-bagian tersebut. Salah satu produk bekisting prafabrikasi yang akan ditinjau adalah metode bekisting sistem PERI Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas dari segi biaya dari dua jenis bekisting yaitu bekisting konvensional dan bekisting sistem PERI, dan untuk mengetahui alasan memilih bekisting konvensional atau bekisting sistem PERI untuk konstruksi gedung . Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan perhitungan analisa estimasi biaya pelaksanaan bekisting konvensional pada proyek pembangunan RED DOT hotel, kemudian hasil perhitugan dibandingkan dengan estimasi biaya pelaksanaan bekisting sistem PERI yang digunakan pada pelaksanaan pembangunan proyek RED DOT hotel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Proyek RED DOT hotel dikerjakan menggunakan bekisting sistem PERI biaya pelat permeter persegi sebesar Rp 90.000,00 dengan selisih biaya Rp 20.471,66 atau sekitar 18,5% lebih murah dari perhitungan menggunakan perancah kayu yaitu sebesar Rp 110.471,66. Selain dari segi biaya adapun alasan lain, yaitu hasil pekerjaan lebih rapi, mengurangi limbah konstruksi, dan lebih kuat dan aman. Adapun pilihan menggunakan bekisting konvensional antara lain : Pelaksanana atau kontraktor mempunyai ide memanfaatkan limbah bekisting, proyek berada di lokasi yang memiliki banyak kayu / kayu mudah didapat dan murah. Kata Kunci : BEKISTING KONVENSIONAL, bekisting prafabrikasi, bekisting sistem PERI.
×
Penulis Utama : Esti Legstyana
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I1109010
Tahun : 2012
Judul : Komparasi Biaya Pelaksanaan Bekisting Konvensional dan Bekisting Sistem PERI
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Teknik - 2012
Program Studi : S-1 Teknik Sipil Non Reguler
Kolasi :
Sumber : UNS-F.Teknik Program Studi Diploma III Teknik Sipil-I 1109010-2012
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Laporan Tugas Akhir (D III)
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. 4. Ir. Sugiyarto, MT
2. Ir. Delan Soeharto,
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.