Mengingat kondisi strategis Kota Surakarta yang wilayahnya dilewati oleh jalan negara sehingga arus perdagangan, pemerintahan, pariwisata, dan arus lalu lintas cukup ramai. Hal itu dapat menarik minat seseorang untuk memasang reklame. Pajak reklame merupakan salah satu Pajak Daerah sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup potensial dalam menunjang pembiayaan pembangunan daerah, khususnya di Kota Surakarta. Dalam setiap pembayaran pajak, khususnya pajak reklame belum pernah 100% wajib pajak digolongkan patuh. Artinya dalam setiap tahunnya pasti ditemukan praktek-praktek ketidakpatuhan yang dilakukan wajib pajak. Hal tersebut akan menyebabkan tidak tercapainya target yang telah ditetapkan Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) Kota Surakarta sebagai pengelola penerimaan kas dari sektor pajak daerah, khususnya pajak reklame. Masalah yang hendak dijawab dalam penelitian dan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui apakah Dipenda Kota Surakarta dalam menentukan target pajak reklame telah sesuai dengan potensi yang sebenarnya dan seberapa besar prosentase penerimaan dari target yang telah ditetapkan. Dari hasil penelitian, penulis menemukan beberapa kelebihan antara lain adanya kerjasama antara Dipenda Kota Surakarta dengan pihak swasta atau biro iklan yang terbukti aktif dalam meningkatkan pendapatan pajak reklame, adanya sistem lelang terbuka yang akan menambah PAD dari sektor Retribusi Kekayaan Daerah, serta prosentase penerimaan pajak reklame yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Kelemahan yang ditemukan adalah Dipenda Kota Surakarta belum melakukan pendataan potensi pajak reklame secara pasti, penetapan target pajak reklame tidak dilakukan per titik lokasi reklame tetapi secara keseluruhan, target ditetapkan hanya berdasarkan atas prediksi, adanya titik lokasi reklame yang dianggap strategis namun hasilnya kurang memuaskan. Berdasarkan temuan tersebut maka penulis mengajukan beberapa saran. Sebaiknya Dipenda Kota Surakarta malakukan sendiri penghitungan potensi pajak reklame secara keseluruhan, tidak hanya berdasar sampling sehingga data potensi pajak reklame lebih akurat, menentukan secara pasti prosentase target pajak reklame untuk tahun yang bersangkutan, tidak hanya berdasar prediksi.