×
ABSTRAK Pendapatan nasional merupakan tolok ukur kinerja perekonomian suatu negara. Untuk mencapai tujuan pendapatan nasional yang tinggi diperlukan serangkaian kebijakan khususnya kebijakan makroekonomi oleh pemerintah. Studi ini menggunakan model Vector Autoregression (VAR) untuk membandingkan dampak kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan kebijakan nilai tukar terhadap pendapatan nasional. Periode penelitian yang diambil dibagi menjadi dua yaitu periode sebelum krisis (1990:1-1997:2) dan periode sesudah krisis (1997:3-2006:4). Dengan menggunakan variabel jumlah uang beredar, pengeluaran pemerintah, nilai tukar, dan Produk Domestik Bruto (PDB) dihasilkan beberapa penemuan penting. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa jumlah uang beredar dan pengeluaran pemerintah memiliki dampak positif terhadap PDB, sedangkan dampak nilai tukar adalah negatif. Dengan kata lain, kebijakan moneter dan kebijakan fiskal memiliki dampak yang ekspansif, sedangkan dampak nilai tukar adalah kontraktif. Selain itu ditemukan pula bahwa kebijakan fiskal melalui instrumen pengeluaran pemerintah memiliki pengaruh yang paling kuat terhadap perubahan pendapatan nasional. Hal ini sekaligus memperkuat pandangan Monetarist bahwa uang tidak banyak berpengaruh terhadap output. Sedangkan dampak nilai tukar yang kontraktif menjadikan dilema bagi pemerintah antara tujuan memperkuat Neraca Pembayaran Internasional (NPI) dengan pertumbuhan PDB yang tinggi. Hasil studi di atas tidak menunjukkan perbedaan antara kedua periode penelitian, yaitu baik periode sebelum maupun sesudah krisis. Kata kunci: moneter, fiskal, pendapatan nasional, VAR