Kinerja pengawasan dinas peternakan dan perikanan (disnakkan) kabupaten boyolali boyolali pada rumah pemotongan hewan di kabupaten boyolali tahun 2011/2012
Penulis Utama
:
Sisti Setyowati
NIM / NIP
:
D0106121
×Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja pengawasan pada
Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali pada Rumah
Pemotongan Hewan (RPH) di Kabupaten Boyolali Tahun 2011/2012.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Penelitian ini digunakan
teknik penentuan informan dengan purposive sampling yaitu dengan memilih
informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data.
Analisis data yang digunakan menggunakan analisis model interaktif.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa kinerja Dinas Peternakan dan
Perikanan (DISNAKKAN) Kabupaten Boyolali dalam pengawasan Rumah
Pemotongan Hewan tergonggong dilihat dari input, output dan income buruk. Hal
ini dikarenakan banyaknya temuan-temuan yang ada di lapangan baik Disnakkan
Boyolali, UPT, RPH Ampel dan pejagal atau RPH swasta yang melakukan
pelanggaran, yaitu masih ditemukannya daging glonggongan di pasar tradisional
wilayah Boyolali, kurangnya pengawasan secara rutin tentang beredarnya daging
glonggongan karena pengawasan dilakukan hanya kalau mendekati hari-hari besar
keagamaan saja. Hal ini dapat dilihat dari : (1) Indikator input : kinerja
pengawasan Disnakkan Boyolali tergolong kurang baik karena program kegiatan
pengawasan dalam pengambilan daging dan BAH baru dapat terealisasi pada RPH
swasta dan di pasar; sumber daya manusia yang belum ideal, terdapatnya siswa
anggaran; (2) Indikator output : kinerja pengawasan tergolong buruk karena UPT.
RPH Ampel dalam realisasi pemotongan sapi potong belum mencapai target yang
diberikan pemerintah daerah, pemotongan sapi tidak sesuai dengan prosedur,
dalam memberikan SKKD untuk sapi-sapi yang di UPT. RPH Ampel tidak hanya
diberikan pada daging kering (sapi tanpa diglonggong) namun diberikan pada
daging semi (sapi diglonggong jumlah sedikit) dan daging basah (sapi
diglonggong jumlah banyak), hasil uji organoleptik pada pengambilan sampel
BAH yang dilakukan ternyata positif terjadi eber; (3) Indikator outcome : kinerja
pengawasan Disnakkan Boyolali digolongkan buruk karena kegiatan pngawasan
rutin pengambilan sempel daging di RPH belum dapat terealisasi, sosialisasi
hanya dapat dilaksanakan 3 kali pada tahun 2011, dan jeratan hukum bagi orangorang
yang mengglonggong sapi tergolong sangat ringan, sehingga tidak ada efek
jera.
×
Penulis Utama
:
Sisti Setyowati
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
D0106121
Tahun
:
2012
Judul
:
Kinerja pengawasan dinas peternakan dan perikanan (disnakkan) kabupaten boyolali boyolali pada rumah pemotongan hewan di kabupaten boyolali tahun 2011/2012
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - FISIP - 2012
Program Studi
:
S-1 Ilmu Administrasi Negara
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-FISIP Jur. Ilmu Administrasi-D.0106121-2012
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Drs. Agung Priyono, M.Si
Penguji
:
Catatan Umum
:
Fakultas
:
Fak. ISIP
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.