Penulis Utama : Hari Subangkit
NIM / NIP : I8309019
× Salah satu sumber energi terbarukan di Indonesia yang sedang dikembangkan adalah biomassa. Sumber biomassa di Indonesia melimpah, salah satunya adalah tempurung kelapa. Pengolahan biomassa salah satunya dapat dilakukan dengan gasifikasi. Gasifikasi biomassa merupakan proses konversi secara termo-kimia biomassa padat menjadi gas, dalam suatu alat yang disebut gasifier. Hasil yang diperoleh merupakan gas yang dapat dibakar yang kemudian disebut gas produser. Komposisi gas produser antara lain CO, CO2, CH4, H2 dan senyawa lain dalam jumlah kecil, diantaranya tar dan partikel padat. Tar dan partikel padat merupakan pengotor pada gas produser yang perlu dihilangkan. Salah satu cara untuk menghilangkan tar dan partikel padat dalam gas produser yaitu dengan penyerapan menggunakan air (water scrubber) dan siklon. Dengan penambahan water scrubber dan siklon diharapkan jumlah tar dan padatan yang terbawa gas produser dapat berkurang. Tujuan dari percobaan ini yaitu mengetahui pengaruh penambahan water scrubber dan siklon terhadap kinerja unit gasifikasi tempurung kelapa. Tempurung kelapa yang sudah diketahui bulk density dan kadar airnya dikelompokkan menjadi 3 ukuran,dimana dari setiap ukuran diambil 33,33% berat. Berat total umpan masuk gasifier adalah 2,1 kg. Setelah umpan dimasukan, kran water scrubber dibuka kemudian tempurung tersebut dibakar terlebih dahulu. Setelah terbentuk bara api udara diumpankan kedalam reaktor dan gasifier ditutup. Selama proses berlangsung, ada beberapa hal yang diamati yaitu temperatur reaktor, temperatur gas produser, temperatur air pada water seal, waktu gasifikasi, warna air pada water seal, dan jumlah tar yang masih menetes pada ujung burner. Warna air pada water seal berubah menjadi semakin gelap, hal ini menunjukkan bahwa tar dan partikel padatan terserap oleh water scrubber. Temperatur reaktor gasifier tidak terpengaruh dengan adanya penambahan water scrubber. Temperatur reaktor bisa mencapai 900 0C – 1031 0C. Temperatur gas produser mengalami penurunan setelah adanya water scrubber. Sebelum adanya water scrubber temperatur gas produser sekitar 60 0C – 80 0C sedangkan setelah adanya water scrubber temperatur gas produser sekitar 40 0C – 55 0C. Temperatur air hasil penyerapan mengalami kenaikan dengan adanya water scrubber. Temperatur air pada water seal tanpa adanya aliran air penyerap yaitu 28 0C - 30 0C, sedangkan temperatur air hasil penyerapan pada water seal dengan adanya aliran air penyerap yaitu 35 0C - 53 0C. Tar yang terkandung pada gas produser akan mengalami pengurangan setelah adanya water scrubber yaitu sebesar 25,77% - 48%. Penambahan water scrubber tidak mempengaruhi kinerja gasifier yang diindikasikan dengan perubahan % sisa padatan dan nilai SGR yang tidak signifikan. Nilai persentase sisa padatan berkisar 7% - 9% dan nilai SGR berada pada kisaran 110 kg/(m2 jam) – 160 kg/(m2 jam). Penambahan water scrubber dan siklon dapat menurunkan jumlah tar dan partikel padat dalam gas produser
×
Penulis Utama : Hari Subangkit
Penulis Tambahan : 1. Jaya Lingga Prasetyo
2. Rokhim Wahid Utomo
3. Rudy Voller
NIM / NIP : I8309019
Tahun : 2012
Judul : Modifikasi gasifier dengan penambahan water scrubber dan siklon
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Teknik - 2012
Program Studi : D-3 Teknik Kimia Produksi
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Teknik Prog. D III Teknik Kimia-Rudy Voller-2012
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Wusana Agung W, S.T.,M.T
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.