Pertanggungjawaban Birokrasi Disperindag (Dinas Perindustrian Dan Perdagangan) Dalam Pengelolaan Pedagang Kaki Lima Galabo (Gladag Langen Bogan) Surakarta
Penulis Utama
:
Sindi Margasari
NIM / NIP
:
D1110015
×Pemerintah mengembangkan sector informal dengan tujuan untuk membuka
lapangan kerja yang tersedia secara terencana dan terorganisir di suatu wilayah yang
padat penduduknya dan membutuhkan lapangan pekerjaan. Kota Surakarta yang
dikenal sebagai kota perdagangan, mempromosikan diri sebagai kota yang
mempunyai tiga (3) macam wisata, yaitu wisata kuliner, wisata belanja dan wisata
Budaya. Sebagai Kota yang berkembang, kota Surakarta tidak bisa luput dari incaran
para Pedagang Kaki Lima (PKL). Dengan adanya pengembangan suatu wilayah
tersebut pemerintah kota solo memutuskan untuk membuat suatu wilayah wisata yang
berbasis kuliner yang dapat menjadikan ikon wisata kuliner di kota Solo. Tempat
wisata yang berbasis kuliner itu adalah Galabo (Gladag Langen Bogan). Pihak yang
bertanggungjawab adalah Disperindag khusunya UPTD Kawasan Kuliner.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif kualitatif sehingga dapat menjelaskan obyek penelitian yaitu
Disperindag Surakarta khususnya pada UPTD Kawasan Kuliner yang menangani
masalah Manajemen Pengelolaan di Galabo Surakarta. Data dan informasi yang
diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari key informan (informan kunci) yaitu
orang-orang yang dianggap mengetahui dan bisa dipercaya. Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara secara mendalam,
observasi langsung pada lokasi penelitian, dan telaaah dokumen. Analisis data pada
penelitian ini menggunakan analisis data secara kualitatif dengan menggunakan
analisis yang interaktif. Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode Triangulasi data.
Hasil penelitian yang dilakukan dalam tanggungjawab Disperindag untuk
mengatasi masalah pada Galabo maka pihak disperindag mempertanggungjawabkan
bagaimana mencari solusi untuk pembenahan agar Galabo menjadikan salah satu icon
wisata kuliner yang bersih, nyaman, dan ramah. Pertama Mengetahui kondisi Galabo
dengan beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor manajemen yang terdiri
dari masalah tata ruang, pengelolaan parkir dan pelayanan dan faktor pemeliharaan
yang terdiri masalah fasilitas dan kebersihan. Selanjutnya yang ke dua dalam
pertanggungjawaban birokrasi tersebut indikator yang digunakan dalam mengukur
pertanggungjawaban Disperindag Surakarta dalam menangani ini adalah
Responsivitas, keadilan, responbilitas, akuntabilitas, kualitas pelayanan, dan Deskresi.
Selanjutnya yang ke tiga adalah Langkah yang dilakukan Disperindag adalah
Memberikan pengarahan terhadap pedagang, revitalisasi pedagang Galabo serta
memperbaiki manajemen Galabo.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa semua
indikator pertanggungjawaban Deperindag Surakarta diantaranya Responsivitas,
keadilan, responbilitas, akuntabilitas, kualitas pelayanan, dan Deskresi. Sedangkan
unsur keadilan sebagian masih perlu diperbaiki terutama terjadinya kesenjangan
antara Kawasan Galabo dengan PKL Siang hari meskipun menempati kawasan yang
relatif sama
×
Penulis Utama
:
Sindi Margasari
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
D1110015
Tahun
:
2013
Judul
:
Pertanggungjawaban Birokrasi Disperindag (Dinas Perindustrian Dan Perdagangan) Dalam Pengelolaan Pedagang Kaki Lima Galabo (Gladag Langen Bogan) Surakarta
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - FISIP - 2013
Program Studi
:
S-1 Administrasi Negara Non Reguler
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-FISIP Jur. Ilmu Administrasi-D.1110015-2013
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Laporan Tugas Akhir (D III)
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Drs. Sudarmo, MA. Ph.D,
Penguji
:
Catatan Umum
:
Fakultas
:
Fak. ISIP
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.