Hubungan Antara Hipoglikemi Dengan Kejadian Hipotermi Pada Neonatus Rujukan Di Rsud Dr. Moewardi
Penulis Utama
:
Dio Dara Virgiansari
NIM / NIP
:
G0009062
×Latar Belakang: Hipoglikemi pada neonatus merupakan penyebab kematian dan
gangguan perkembangan neurologis yang dapat dicegah. Neonatus yang
mengalami hipoglikemi akan mengalami gangguan termoregulasi sehingga
menyebabkan terjadinya hipotermi sekunder. Hipotermi masih merupakan
penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada neonatus terutama di negara
berkembang termasuk di Indonesia, dimana sekitar 7 % bayi baru lahir mengalami
hipotermi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
hipoglikemi dengan kejadian hipotermi pada neonatus rujukan.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik
dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 81 neonatus yang dipilih
berdasarkan teknik fixed- disease sampling. Sampel merupakan pasien neonatus
rujukan di RSUD Dr. Moewardi. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran
kadar glukosa darah dan suhu aksila neonatus di Bagian IGD RSUD Dr.
Moewardi. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji regresi logistik ganda
dan diolah dengan Statistical Product and Service Solution (SPSS) 16.00 for
Windows.
Hasil Penelitian: Neonatus yang hipoglikemi memiliki risiko mengalami
hipotermi 1.98 kali lebih tinggi daripada neonatus yang tidak mengalami
hipoglikemi setelah mengontrol pengaruh faktor perancu seperti: usia, berat badan
lahir, usia kehamilan, dan status asfiksia, akan tetapi hubungan tersebut dalam
analisis secara statistik tidak bermakna. (OR = 1.98; CI = 95%; 0.54, 7.73; p =
0.305). Pada penelitian ini, neonatal dini (0-7 hari), berat badan lahir tidak cukup
(< 2.500 gram), neonatus tidak cukup bulan (< 37 minggu), dan neonatus dengan
status asfiksia juga merupakan faktor risiko kejadian hipotermi pada neonatus.
Simpulan Penelitian: Terdapat hubungan sedang antara hipoglikemi dengan
prognosis kejadian hipotermi, meskipun hubungan tersebut dalam analisis secara
statistik tidak bermakna. Neonatus yang hipoglikemi memiliki risiko mengalami
hipotermi lebih tinggi daripada neonatus yang tidak mengalami hipoglikemi
setelah mengontrol pengaruh faktor perancu usia, berat badan lahir, usia
kehamilan, dan status asfiksia.
×
Penulis Utama
:
Dio Dara Virgiansari
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
G0009062
Tahun
:
2013
Judul
:
Hubungan Antara Hipoglikemi Dengan Kejadian Hipotermi Pada Neonatus Rujukan Di Rsud Dr. Moewardi