Penulis Utama : Hangga Andriyanto
NIM / NIP : I0607008
× Kota Surakarta merupakan kota yang mengalami perkembangan yang cukup pesat dimana dalam arahan tata ruangnya diarahkan pada pelayanan jasa dan permukiman. Perkembangan kota yang cukup pesat ini menajadikan Kota Surakarta sebagai magnet bagi masyarakat sekitar untuk beraktivitas serta berdiam pada wilayah Kota Surakarta. Sebagai magnet, Kota Surakarta mengalami peningkatan diantaranya aktivitas masyarakat baik jumlah penduduk maupun bangunan yang terdapat di Kota Surakarta. Peningkatan ini juga seimbang dengan munculnya fenomena kebakaran di Kota Surakarta yang semakin meningkat dalam kurun waktu 3 tahun belakangan, yaitu 28 kejadian pada tahun 2010, 37 kejadian pada tahun 2011, dan 46 kejadian sampai bulan agustus tahun 2012, serta menempatkan Kota Surakarta pada rangking 26 nasional berdasarkan Indeks rawan Bencana Indonesia tahun 2011 oleh BNPB. Hal ini menunjukkan bahwa kebakaran merupakan salah satu ancaman bencana yang berpotensi terjadi di Kota Surakarta. Munculnya potensi terjadinya kebakaran di Kota Surakarta haruslah dilakukan pemantauan dengan melihat sebaran wilayah berpotensi kebakaran yang biasa terdapat pada Rencana Induk Kebakaran (RIK), sedangkan Kota Surakarta belum memilikinya. Ketiadaan sebaran wilayah dalam memantau munculnya kejadian kebakaran inilah yang kemudian mendorong pemikiran bahwa dibutuhkannya usaha dalam mengetahui sebaran wilayah berpotensi dan resiko kebakaran di Kota Surakarta berdasarkan 6 faktor pemicu terjadinya kebakaran yaitu pertumbuhan kebakaran, penggunaan lahan, penduduk, bangunan, proteksi terpasang, dan kesiapan masyarakat. Mengacu pada tujuan tersebut, dalam mengetahui sebaran potensi dan resiko kebakaran di Kota Surakarta dilakukan dengan metode deskriptif yang ditunjang dengan kuantitatif dengan pembobotan. Metode deskriptif ini untuk mengetahui faktor pemicu yang berpotensi dalam terjadinya kebakaran di Kota Surakarta, sedangkan metode kuantitaf dengan pembobotan untuk mengetahui tingkatan resiko kebakaran pada setiap wilayah di Kota Surakarta. Potensi terjadinya kebakaran di Kota Surakarta berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa faktor pemicu yang menjadi potensi terjadinya kebakaran di Kota Surakarta adalah faktor kepadatan penduduk, faktor proteksi terpasang dengan variabel keberadaan sarana proteksi dan variabel jumlah sarana proteksi, dan faktor kesiapan masyarakat dengan variabel program pencegahan kebakaran. sedangkan penilaian wilayah terhadap tingkatan resiko kebakaran di Kota Surakarta terdapat 7 kelurahan yang memiliki tingkat resiko kebakaran tinggi, 25 kelurahan dengan tingkat resiko kebakaran sedang, dan 19 kelurahan dengan tingkat resiko kebakaran rendah. Kata kunci : Kota Surakarta, kebakaran, potensi, resiko kebakaran
×
Penulis Utama : Hangga Andriyanto
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I0607008
Tahun : 2013
Judul : Pemetaan Potensi Dan Resiko Kebakaran Di Kota Surakarta
Edisi :
Imprint : Surakarta - F.Teknik - 2013
Program Studi : S-1 Perencanaan Wilayah dan Kota
Kolasi :
Sumber : UNS-F.Teknik Jur.Perencanaan Wilayah dan Kota-I0607008-2013
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Ir. Kuswanto Nurhadi, MSP
2. Ir. Widharyatmo, MSI
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.