Penulis Utama : Sri Indrati
NIM / NIP : S861108015
× Kebanyakan siswa SMA negeri yang kurang favorit di kabupaten Sukoharjo mempunyai hasil belajar yang rendah. Hal ini disebabkan guru masih menggunakan metode pengajaran konvensional, monoton, teacher centered dan tingkat kreativitas belajar siswa rendah. Untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah perlu metode pembelajaran problem solving. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya : 1). Perbedaan pengaruh metode pembelajaran problem Solving dan konvensional terhadap prestasi belajar sejarah; 2). Perbedaan prestasi belajar sejarah antara siswa yang mempunyai kreativitas belajar baik, sedang, dan kurang baik; 3). Pengaruh interaksi antara metode pembelajaran dan kreativitas belajar siswa terhadap prestasi belajar sejarah. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2 x 3 dengan sel tidak sama. Populasi semua siswa kelas XI IPS semester 1 SMA Negeri yang kurang favorit di kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2012/2013. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling sebanyak tiga sekolah dan setiap sekolah diambil satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Kelas eksperimen sebanyak 107 siswa dan kelas kontrol sebanyak 106 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan tes. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah yang kurang favorit di kabupaten Sukoharjo. Teknik tes digunakan untuk memperoleh data kreativitas dan prestasi belajar sejarah. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tidak sama, dilanjutkan dengan uji lanjut komparasi ganda metode Scheffe. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan: 1). Ada perbedaan pengaruh metode pembelajaran problem solving dan konvensional terhadap prestasi belajar (FA = 9,14 > Ftabel = 3,98). Dari uji Scheffe diperoleh Fhitung = 4,10 > (dk  Ftabel) = 3,89, sehingga prestasi belajar dengan metode problem solving lebih baik dibandingkan metode konvensional; 2). Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai kreativitas belajar baik, sedang, dan kurang baik (FB = 175,77 > Ftabel = 3,04). Dari uji Scheffe diperoleh: FB1B2 = 95,77 > (dk  Ftabel) = 6,12), sehingga prestasi belajar siswa berkreativitas baik (B1) lebih baik dibandingkan siswa berkreativitas sedang (B2); FB1B3 = 262,76 > (dk  Ftabel) = 6,26, sehingga prestasi belajar siswa berkreativitas baik (B1) lebih baik dibandingkan siswa berkreativitas kurang baik (B3) ; F B2B3 = 108,29 > (dk  Ftabel) = 6,12, sehingga prestasi belajar siswa berkreativitas sedang (B2) lebih baik dibandingkan siswa berkreativitas kurang baik (B3). 3). Tidak ada pengaruh interaksi antara metode pembelajaran dan kreativitas belajar siswa terhadap prestasi belajar sejarah (FAB = 0,80 < Ftabel = 3,04). Jadi metode pembelajaran dan kreativitas belajar siswa mempunyai pengaruh sendiri-sendiri terhadap prestasi belajar sejarah. Kata Kunci : metode problem solving, metode konvensional, kreativitas belajar.
×
Penulis Utama : Sri Indrati
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S861108015
Tahun : 2013
Judul : Pengaruh model pembelajaran kontekstual dengan metode problem solving dan konvensional prestasi belajar sejarah ditinjau dari kreatif (Studi Eksperimental di SMA Negeri Kabupaten Sukoharjo)
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2013
Program Studi : S-2 Pendidikan Sejarah
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prog. Studi Pendidikan Sejarah-S861108015-2013
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Sugiyanto
2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.