Penulis Utama | : | Zusron Fuadi |
Penulis Tambahan | : | 1. 2. |
NIM / NIP | : | S9307002 |
Tahun | : | 2012 |
Judul | : | Evaluasi Penatalaksanaan Syndromic Clubfoot dengan Metode Ponseti di Klinik Clubfoot Rs OrthopaediProf. Dr. R. Soeharso Surakarta |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - F. Kedokteran - 2012 |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-F. Kedokteran Prog.Dokter Spesialis I Orthopaedi & Traumatologi -S.9307002-2012 |
Subyek | : | METODE PONSETI |
Jenis Dokumen | : | Laporan Tugas Akhir (D III) |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Abstrak | : | Latar belakang: Clubfoot merupakan satu dari kelainan lahir bawaan yang sering. Penanganan syndromic clubfoot secara tradisional berupa operasi pembebasan jaringan lunak yang luas, yang berkaitan dengan banyak komplikasi. Meskipun telah banyak dilaporkan tentang keberhasilan penanganan idiophatic clubfoot menggunakan metode Ponseti, penggunaan metode ini untuk penanganan syndromic clubfoot masih sangat sedikit laporannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan metode Ponseti untuk penanganan syndromic clubfoot. Metode : Penelitian dilakukan di klinik Clubfoot RS Orthopaedi Prof.Dr.R. Soeharso Surakarta, sejak Agustus 2009 sampai Juli 2011. Setelah diagnosa ditegakkan, dimulai protokol Ponseti. Koreksi dari cavus, adduktus, varus dan equinus dievaluasi setiap minggu. Evaluasi penanganan syndromic clubfoot dengan metode Ponseti ada 2 hal: (1) proses terapi (meliputi jumlah pengegipan saja atau pengegipan dengan pembedahan (ATL percutaneus, ATL terbuka dan posteromedial release)). (2) hasil terapi (dievaluasi dengan derajat gerakan pasif pada dorsifleksi, heel varus valgus dan forefoot inversi eversi pada kunjungan terakhir lalu dibandingkan dengan functional rating system for clubfoot dan dibandingkan dengan idiophatic clubfoot, lalu diuji statistik). Hasil : Telah dievaluasi 31 pasien (55 kaki). Didapatkan rata-rata pengegipan sebanyak 7,01 kali. Ada 5 kaki (9,1%) hanya dengan pengegipan saja, 31 kaki (56,4%) diikuti dengan percutaneus ATL, 12 kaki (21,8%) diikuti dengan open ATL, dan 7 kaki (12,7%) diikuti dengan posterior release (PR) untuk menyempurnakan deformitasnya. Pada evaluasi terakhir dari gerakan pasif pada dorsifleksi ankle, heel varus valgus dan forefoot inversi eversi, semuanya memberikan hasil yang memuaskan. Hasil ini kemudian dibandingkan dengan penelitian yang lain. Kesimpulan : Metode Ponseti sebagai terapi syndromic clubfoot di Rumah Sakit Orthopaedi Soeharso Surakarta memberikan hasil yang memuaskan. Kami menganjurkan Ponseti sebagai terapi lini pertama untuk syndromic club foot pada anak. |
File Dokumen Tugas Akhir | : |
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. zusron fuadi.JPG bab0 Zusron Fuadi_S 9307002.pdf bab1 Zusron Fuadi_S 9307002.pdf bab2 Zusron Fuadi_S 9307002.pdf bab3 Zusron Fuadi_S 9307002.pdf bab5 Zusron Fuadi_S 9307002.pdf bab6 Zusron Fuadi_S 9307002.pdf |
File Dokumen Karya Dosen | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. dr. Anung B Satriadi, Sp.OT |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. Kedokteran |