Perjuangan Taman Siswa Yogyakarta Melawan Onderwijs-Ordonantie Tahun 1922-1933
Penulis Utama
:
Siti Fatimah
NIM / NIP
:
K4409047
×Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Latar belakang didirikannya Taman Siswa. (2) Alasan diberlakukannya onderwijs ordonantie. (3) Usaha-usaha Ki Hajar Dewantara (Taman Siswa) melawan onderwijs ordonantie.
Penelitian ini menggunakan metode historis. Langkah-langkah metode historis adalah heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber primer dan sumber sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melalui studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis historis dengan melakukan kritik eksterndan intern.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Berdirinya Taman Siswa dilatar belakangi oleh adanya diskriminasi yang salah satunya terjadi dalam bidang pendidikan. Kalangan pribumi terdidik yang menyadari adanya perlakuan diskriminasi tersebut dan memunculkan tokoh-tokoh terpelajar untuk bergerak memajukan pendidikan pribumi. Selain itu dengan adanya “kelompok selasa kliwonan” yang membicarakan perjuangan kemerdekaan yang tidak cukup melalui kekuatan politik atau fisik saja, melainkan dengan pergerakan pendidikan rakyat. Untuk mewujudkan hal tersebut, Ki Hajar Dewantara mendirikan perguruan Taman Siswa dengan menggunakan nama “Nationaal Onderwijs Instituut Taman Siswa” yang secara resmi berdiri pada tanggal 2 Juli 1922 di jalan Tanjung Yogyakarta.(2) Sampai tahun 1932 Taman Siswa berkembang cepat dan cabang-cabangnya tersebar di seluruh Hindia Belanda. Perkembangan Taman Siswa menimbulkan kekhawatiran pada pemerintah kolonial Belanda. Pemerintah kolonial Belanda berusaha menghalangi perkembangan Taman Siswa dan sekolah-sekolah partikelir lainnya dengan mengeluarkan kebijakan pemerintah tentang pemberlakuan “onderwijs ordonantie”.(3) Usaha Ki Hajar Dewantara (Taman Siswa) melawan onderwijs ordonantie adalah mengambil inisiatif untuk melawan dengan mengirimkan telegram yang berisi protes kepada Gubernur Jenderal di Bogor. Ki Hajar Dewantara (Taman Siswa) melawan dengan cara lidelijkverzet (cara diam). Ki Hajar Dewantara mengirimkan maklumat kepada segenap pimpinan pergerakan rakyat akan bahaya onderwijs ordonantie dan langkah Taman Siswa selanjutnya. Taman Siswa mendapat dukungan dari segenap lapisan masyarakat yang menyebabkan onderwijs ordonantie dikesampingkan pada tahun 1933. Setelah onderwijs ordonantie dikesampingkan, Taman siswa dapat membuka cabang-cabang baru hingga keluar Pulau Jawa.
×
Penulis Utama
:
Siti Fatimah
Penulis Tambahan
:
1. 2.
NIM / NIP
:
K4409047
Tahun
:
2013
Judul
:
Perjuangan Taman Siswa Yogyakarta Melawan Onderwijs-Ordonantie Tahun 1922-1933
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - FKIP - 2013
Program Studi
:
S-1 Pendidikan Sejarah
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-FKIP Prodi. Pendidikan Sejarah-K.4409047-2013
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Prof. Dr. Hermanu Joebagio, M.Pd 2. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd
Penguji
:
Catatan Umum
:
Fakultas
:
Fak. KIP
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.