Penulis Utama : Dhonny Prasetya
NIM / NIP : I0308036
× Sebelum tahun 2003, kegiatan pengadaan barang dan jasa pemerintah dilakukan secara manual oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) / pejabat pengadaan. Kegiatan pengadaan ini disinyalir memiliki banyak celah pelanggaran dan pemborosan anggaran pengadaan. Sesuai dengan Inpres nomor 5 tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, pemerintah mengembangkan sebuah unit kerja yang diberi nama Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). LPSE merupakan unit kerja penyelenggara sistem elektronik pengadaan barang / jasa yang didirikan oleh Kementerian / Lembaga / Perguruan Tinggi / BUMN dan Pemerintah Daerah untuk memfasilitasi ULP / Pejabat Pengadaan dalam melaksanakan pengadaan barang / jasa pemerintah secara elektronik. Saat ini, pengukuran kinerja terkait dengan layanan tersebut hanya mengukur rasio efisiensi anggaran dan jumlah transaksi pengadaan yang terlaksana. Pengukuran terkait kinerja LPSE secara menyeluruh belum dilakukan sehingga diperlukan adanya pengukuran terkait unit tersebut. Hal ini sesuai dengan tugas dan fungsi Sekretaris LPSE yang tertera pada Peraturan Bupati Karanganyar no. 56 tahun 2010 pasal 6 ayat 1 yaitu melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja LPSE. Penelitian ini bertujuan merancang Key Performance Indicator (KPI) menggunakan metode Performance Prism di LPSE Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini membantu pihak LPSE Karanganyar untuk menerjemahkan kepuasan dan kontribusi dari tiap stakeholder menjadi tujuan-tujuan strategis (objectives), serta membantu untuk mengidentifikasi strategi, proses dan kapabilitas LPSE untuk mencapai tujuan tersebut. Ukuran pencapaian dari tiap tujuan tersebut digambarkan melalui indikator kinerja (PI). Tingkat kepentingan PI, objective dan tiap stakeholder diukur menggunakan Pairwise Comparison. Dengan cara tersebut, didapatkan KPI yang merupakan sepuluh PI yang memiliki bobot tertinggi. Bobot kepentingan menggunakan Pairwise Comparison menunjukkan stakeholder Sekda memiliki pengaruh paling signifikan sedangkan pegawai LPSE meiliki pengaruh paling rendah. Sepuluh KPI yang terpilih yaitu rasio SKPD pengguna , jumlah keluhan pengguna, jumlah dokumen gagal dibuka, kecepatan akses internet, kapasitas penyimpanan data, rasio ketersediaan helpdesk, kecepatan registrasi pengguna, jumlah pelanggaran, indeks kinerja karyawan, dan indeks kepuasan customer.
×
Penulis Utama : Dhonny Prasetya
Penulis Tambahan : 1.
2.
NIM / NIP : I0308036
Tahun : 2013
Judul : Perancangan Key Performance Indicator Pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus: Layanan Pengadaan Secara Elektronik Kabupaten Karanganyar)
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Teknik - 2013
Program Studi : S-1 Teknik Industri
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Teknik Jur. Teknik Industri-I.0308036-2013
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Yusuf Priyandari, ST, MT
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.