×Latar belakang penelitian ini adalah (1) banyaknya varian pada naskah Sêrat Suluk Bango Buthak sehingga harus dilakukan penelitian filologi (2) naskah Sêrat Suluk Bango Buthak memiliki kandungan isi yang menarik Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana hasil suntingan teks dari SSBB yang bersih dari kesalahan? (2) Bagaimana isi ajaran mistik yang terkandung di dalam SSBB. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menyajikan suntingan teks dari SSBB yang bersih dari kesalahan sesuai dengan cara kerja filologi. (2) Mengungkapkan ajaran mistik yang terkandung di dalam SSBB. Bentuk penelitian ini adalah penelitian filologis bersifat deskriptif kualitatif. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian pustaka (library research). Data dan sumber data penelitian ini adalah naskah dan teks dari (1) Sêrat Suluk Bango Buthak dalam Sêrat Suluk Luwang koleksi Perpustakaan Sasana Pustaka Keraton Kasunanan Surakarta dengan nomor katalog 62 Ha.(2) Sêrat Suluk Bango Buthak dalam Sêrat Bab Sampurnaning Agêsang koleksi Perpustakaan Sasana Pustaka Keraton Surakarta dengan nomor katalog 169 Na. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik konten analisis dokumen dan teknik fotografi. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis data secara filologis dan analisis isi. Analisis data secara filologis menggunakan metode edisi landasan. Adapun analisis isi dilakukan dengan mengungkapkan ajaran mistik yang terkandung dalam Sêrat Suluk Bango Buthak Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan beberapa hal: (1) Sêrat Suluk Bango Buthak merupakan naskah jamak. Setelah melalui cara kerja filologis maka suntingan teks Sêrat Suluk Bango Buthak yang mendekati asli adalah naskah koleksi Perpustakaan Sasana Pustaka Keraton Kasunanan Surakarta dengan nomor katalog KS.492.2(62 Ha) merupakan naskah yang bersih dari kesalahan dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Terdapat 3 (tiga) varian substitusi, 9 (sembilan) varian lakuna, 12 (dua belas) varian adisi. (2) Sêrat Suluk Bango Buthak merupakan naskah yang berisi tentang syahadat yang disimbolkan dalam lagu dolanan Cublak-cublak Suwêng serta burung bangau botak yang bertelur di dalam bakul dan beranak pinak. Burung bangau yang berwarna putih melambangkan kesucian, serta buthak yang berarti kosong tanpa rambut. Serta nasehat-nasehat dalam proses kesejatian, termasuk di dalamnya nasehat untuk belajar tentang syahadat.