Penulis Utama : Wahyu Sujadi
NIM / NIP : C0506057
× Penelitian ini membahas tentang latar belakang berdirinya Organisasi Wanita Taman Siswa Yogyakarta, perjuangan emansipasi Organisasi Wanita Taman Siswa Yogyakarta, dan tanggapan pemerintah penjajah terhadap perjuangan emansipasi Organisasi Wanita Taman Siswa Yogyakarta pada tahun 1922-1945. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Sumber penulisan dikumpulkan melalui studi dokumen. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis, artinya data-data yang terkumpul dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk tulisan yang menggambarkan suatu keadaan berdasarkan fakta-fakta yang telah terjadi dan tersedia. Hasil yang didapat dari penelitian yaitu kaum wanita di Yogyakarta pada awal tahun 1900 belum mendapatkan pendidikan dan kesetaraan hak apabila dibandingkan dengan kaum laki-laki. Belum ada pemimpin wanita maupun organisasi wanita yang berani memperjuangkan kesetaraan hak bagi kaumnya. Tahun 1912 mulai muncul organisasi wanita Putri Mardika di Jakarta. Sejak saat itulah muncul berbagai organisasi kewanitaan sampai pada tahun 1922 berdiri perkumpulan Wanita Taman Siswa di Yogyakarta. Organisasi Wanita Taman Siswa memperjuangkan hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan serta aktif dalam kegiatan berorganisasi untuk memajukan harkat dan martabat kaum perempuan di Yogyakarta maupun di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kelahiran Organisasi Wanita Taman Siswa Yogyakarta dilatarbelakangi oleh kurangnya kesempatan bagi kaum wanita untuk mendapat pendidikan. Nyi Hadjar Dewantara sebagai pelopor lahirnya Organisasi Wanita Taman Siswa Yogyakarta untuk memperjuangkan emansipasi bagi kaum wanita. Organisasi Wanita Tamansiswa resmi disahkan pada 31 Maret 1931. Peran Organisasi Wanita Taman Siswa adalah wajib membantu Taman Siswa di bidang pendidikan kewanitaan dan kesucian dalam lingkungan Taman Siswa, serta menjalin hubungan dengan organisasi wanita lainnya. Kegiatan Organisasi Wanita Taman Siswa Yogyakarta dalam memajukan hak-hak kaum wanita mendapatkan tanggapan yang kurang baik dari penjajah. Pemerintah Belanda sempat menutup kegiatan sekolah di Taman Siswa, namun Wanita Taman Siswa tetap melaksanakan kegiatan belajar-mengajar dengan cara “gerilya pendidikan” di rumah-rumah guru Tamansiswa. Pada saat pemerintah Jepang berkuasa, Organisasi Wanita Taman Siswa lebih tidak mendapatkan kesempatan untuk melakukan perjuangan karena organisasi wanita di Indonesia dibubarkan oleh pemerintah Jepang dan dilebur untuk kemudian diganti dengan nama Fujinkai. Organisasi Wanita Taman Siswa baru mendapatkan kebebasan untuk memperjuangkan hak-hak kaum wanita setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tahun 1945.
×
Penulis Utama : Wahyu Sujadi
Penulis Tambahan : 1.
2.
NIM / NIP : C0506057
Tahun : 2013
Judul : Perjuangan Emansipasi Organisasi Wanita Taman Siswa Di Yogyakarta Tahun 1922-1945
Edisi :
Imprint : Surakarta - FSSR - 2013
Program Studi : S-1 Ilmu Sejarah
Kolasi :
Sumber : UNS-FSSR Jur. Ilmu Sejarah-C.0506057-2013
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing :
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Sastra dan Seni Rupa
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.